Peristiwa Daerah

Resah Bau Busuk Menahun, Warga Desa Klapagading Protes Keberadaan Hanggar Sampah

Rabu, 31 Mei 2023 - 07:39 | 100.70k
Sejumlah warga di Desa Klapagading, Banyumas dengan dikawal pihak kepolisian mendatangi Hanggar sampah yang menimbulkan bau menyengat yang terletak di Desa Banteran, Wangon. (FOTO: Sutrisno/TIMES Indonesia)
Sejumlah warga di Desa Klapagading, Banyumas dengan dikawal pihak kepolisian mendatangi Hanggar sampah yang menimbulkan bau menyengat yang terletak di Desa Banteran, Wangon. (FOTO: Sutrisno/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Beberapa pekan terakhir, warga di Desa Klapagading, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas yang berbatasan dengan Desa Banteran mengaku resah dengan bau busuk sampah yang berasal dari hanggar sampah Wangon.

Hal itu telah berlangsung sejak tahun 2021 dan hampir setiap hari. Terkait ini, sebanyak 10 perwakilan warga dari RT 3, 4, dan 5 di RW 7 Desa Klapagading mendatangi hanggar sampah tersebut.

Advertisement

Warga didampingi Kepala Dusun Citomo Mahfud Arif Alfajri dan Kapolsek Wangon AKP Wawan beserta anggotanya diterima oleh penanggungjawab Plan RDF Hanggar Wangon Sulistiyono, Selasa (30/5/2023).

Kepada TIMES Indonesia, Kadus Mahfud menjelaskan bahwa warga sekitar hanggar terdampak bau busuk sampah terutama jika menjelang pukul 15.00 WIB. Bau menyengat mulai menyebar, terlebih lagi jika udara lembab, kondisi ini diperparah jika angin kencang.

“Sejak musim hujan beberapa waktu lalu, khususnya sore hari bau menyengat menyebar ke mana-mana,” ujar Mahfud.

Sementara salah seorang warga, Miftahudin yang rumahnya berdekatan dengan Hanggar Sampah Wangon meminta ada penanganan dan langkah nyata pemerintah mengatasi dampak bau busuk sampah.

"Sudah terlalu sering ini bau sampah, dampaknya dada juga serasa sesak karena menahan bau," katanya.

Menurutnya, harus ada upaya lebih keras untuk dapat mengatasi bau sampah yang menyengat ini.

Sedangkan penanggungjawab Plan RDF, Sulistiyono menanggapi keluhan warga, dan mengatakan akan segera mengatasi.

"Kami selaku penanggungjawab disini memohon maaf bila warga dibuat resah karena bau sampah dari hanggar, mudah mudahan dalam dua hari ini tidak ada bau menyengat,"terangnya.

Menurutnya, bau menyengat tersebut karena adanya tumpukan sampah yang melebihi kapasitas hanggar dan kebetulan sampah baru. 

Ia mengatakan langkah awal pihaknya akan menutupi sampah dengan terpal agar tidak menimbulkan bau busuk sembari mendapat solusi dari dinas terkait.

Disebutkan sampah di hanggar belakangan ini mengalami overload. Sampah yang seharusnya minimal 9 kali dikirim ke tempat lain kini hanya 6 kali, hal itu akibat adanya armada dan supir pengangkut sampah yang dikurangi.

"Harusnya kami sebagai pengelola bisa mengangkut sampah minimal 9 kali jalan  namun karena armada truk  yang semula ada dua kini tinggal satu unit, jadi tidak tercover maksimal," terangnya.

Sementara Camat Wangon, Arief Effendi menanggapi keluhan warga yang mendatangi hanggar menjelaskan pihaknya memang sering menerima pengaduan dari warga, mereka resah dengan bau menyengat dari Hanggar Sampah.

Beberapa waktu lalu telah dilakukan mediasi dengan warga terdampak dan pihak terkait di balai desa  untuk membicarakan antisipasi bau menyengat.

"Kami telah berupaya menindaklanjuti sebelumnya, bahkan karena tidak teratasi pihaknya akan menginisiasi pertemuan dengan Bupati di Pendopo Sipanji dalam minggu ini," ujarnya.

Disebutkan perwakilan warga di Desa Klapagading akan menyampaikan persoalan bau sampah ke Bupati Banyumas pada Kamis, 1 Juni 2023 lusa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES