Peristiwa Daerah

700 Vaksin LSD Ludes, Pemkab Banyuwangi Minta Alokasi Tambahan

Sabtu, 03 Juni 2023 - 22:37 | 63.07k
Kandang kelompok petani sapi perah ‘Ijen Makmur’ yang berada di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Kandang kelompok petani sapi perah ‘Ijen Makmur’ yang berada di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) setempat sukses menyalurkan 700 dosis vaksin virus Lumpy Skin Disease (LSD) ke sejumlah peternak sapi perah dan potong di Bumi Blambangan.

Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dispertan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto.

Advertisement

“Kuota vaksin yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, sudah habis,” katanya, Sabtu (3/6/2023).

Nanang menjelaskan, pada vaksin kloter pertama ini, pihaknya sengaja mengutamakan sapi perah dan potong. Pasalnya, kedua jenis sapi tersebut memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

“Selain itu, sapi perah dan potong rentan terkena penyakit,” ujarnya.

Adapun sebaran vaksin pada tahap pertama ini di Kecamatan Purwoharjo, Licin, Bangorejo, Tegalsari, Siliragung dan Tegaldlimo.

Pada tanggal 24 Mei 2023 lalu, masih Nanang, pihaknya mendistribusikan vaksin LSD di wilayah Kecamatan Licin.

“Sekitar 37 ekor sapi perah di kelompok sapi perah ‘Ijen Makmur’ sudah dilakukan vaksinasi termasuk sapi potong di sekitarnya,” ungkapnya.

Mengingat sebentar lagi memasuki Hari Raya Idul Adha, untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa. Dispertan Banyuwangi mengajukan alokasi dosis vaksin tambahan kepada Pemprov Jatim.

“Kami mengajukan sekitar 1000 dosis vaksin LSD dan bertahap terus meminta sampai virus ini benar-benar clear dan tertangani,” tegas Nanang.

Sebagai langkah antisipasi meminimalisir penularan LSD, ke depannya, Dispertan Banyuwangi akan terus memantau peredaran sapi di Bumi Blambangan seperti, di pasar dan tempat-tempat yang digunakan lalu lintas hewan ternak. 

“Baik yang ada di peternak maupun yang didatangkan dari luar, kita pastikan semua harus bebas dari penyakit,” cetusnya. 

Dispertan meminta kepada masyarakat untuk memperhatikan kondisi kebersihan dan keamanan kandang. Pasalnya, hal itu sebagai langkah dasar dalam upaya pencegahan virus LSD yang bisa dilakukan. Kemudian, ia juga mengimbau kepada peternak di Bumi Blambangan. Apabila mengetahui tanda-tanda virus LSD, dapat segera melapor kepada petugas hewan setempat, supaya penyakit tersebut dapat dicegah penyebarannya.

“Jika ada tanda-tanda yang mengarah ke gejala klinis mirip seperti LSD, maka peternak diharap segera menghubungi petugas kesehatan hewan setempat,” imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES