Ekonomi

Mengintip Kesukseskan Indah, Pengusaha Belalang Goreng dengan Omzet Menggiurkan

Minggu, 04 Juni 2023 - 11:02 | 190.00k
Proses pengolahan Belalang menjadi olahan nikmat Belalang Goreng ala warga Situbondo, Indah Wiyatin Nisa. (Foto: Miftahorrahman/TIMES Indonesia)
Proses pengolahan Belalang menjadi olahan nikmat Belalang Goreng ala warga Situbondo, Indah Wiyatin Nisa. (Foto: Miftahorrahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Sebongkah arang dapat menjadi berlian di tangan orang yang tepat. Peribahasa itu sangat tepat menggambarkan kreativitas Indah Wiyatin Nisa, warga Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jatim. Ia mengubah belalang yang dikenal sebagai hama tanaman, menjadi kuliner lezat: belalang goreng.

Ya, di tangan wanita asal Dusun Krajan, Desa Bugeman, Kecamatan Kendit itu, hewan belalang yang dianggap sebagai hama perusak tanaman, khususnya padi, menjadi bernilai ekonomis.

Advertisement

Dari kuliner belalang goreng tersebut, ibu dengan satu anak ini meraup omzet hingga ratuan ribu rupiah setiap harinya. 

Indah menejalaskan, bisnis makanan ringan tersebut berawal dari kesukaannya terhadap olahan belalang goreng sejak remaja. Ia kemudian mencoba meracik bumbu khasnya sendiri kemudian memposting di media sosial.

Tak dinyana, produk olahannya memperoleh banyak respon positif warganet dan pesanan mulai berdatangan. 

“Awalnya hanya iseng saja, begitu banyak yang pesa di online saya nekat beli belalang yang banyak dan saya mulai jualan online,” kata Indah.

Wanita itu membeberkan, sejak lima tahun silam, bisnis belalang goreng miliknya berhasil datangkan omzet menggiurkan. Dalam satu hari, olahan belalang goreng kreasi Indah dapat terjual hingga Rp 600 ribu. 

Hingga saat ini bisnis yang dia tekuni memberiakan penghasilan yang lumayan besar. Dalam satu hari dia bisa menghasilkan uang Rp 600 ribu dari penjualannya di online. "Itu hanya dari medsos," bebernya. 

Indah menceritakan, pada masa awal rintis bisnis belalang goreng itu, penjualan dilakukan dengan packaging mika berukuran kecil dengan harga jual mulai dari Rp 30 ribu per bungkus. 

"Sekarang sudah dibungkus jadi ½ kilogram, harganya Rp 60 ribu. Sehari bisa habiskan 25 belalang. Untuk penghasilan kurang lebih Rp 600 tiap hari, kadang tidak sampai,” ujar pebisnis belalang goreng asal Situbondo itu. 

Ditanya tentang distribusi penjualan produk olahannya, Indah membeberkan, penjualan difokuskan melalui media sosial karena warga Situbondo kebanyakan memilih mengolah belalang sendiri daripada membeli produk jadi dengan harga tinggi. 

“Yang pesan kebanyakan dari luar jawa, ada yang dari Jawa Barat, Bandung dan kota-kota besar lainnya," ungkapnya kepada TIMES Indonesia.

Berkat fokus penjualan secara daring manfaatkan media sosial, Indah mengaku, produk Belalang goreng olahannya juga dibeli oleh pelanggan dari luar negeri seperti Malaysia dan Korea. "Yang Korea rutin pesan dua minggu sekali," imbuhnya.

Lebih lanjut, bisnis belalang goreng milik Indah memiliki beberapa varian meliputi Belalang Kayu dan Belalang Padi.  Untuk produk olahan Belalang Kayu hanya diproduksi saat sedang musim saja. 

“Harga belalang sawah dari penyuluh Rp 25 ribu. Kalau belalang kayu lebih mahal dikit lah,” kata Indah. 

Seiring meningkatnya penjualan dan tingginya minat pelanggan, kini bisnis Belalang goreng rintisan Indah mempekerjakan beberapa orang untuk mencari bahan baku Belalang secara rutin dan membantu proses pengolahan di kediaman Indah. 

“Sekarang sudah ada tiga karyawan yang kerja dengan saya, kalau lagi banyak pasanana baiasanya nambah tapi yang paten ada tiga,” pungkas pebisnis belalang goreng asal Situbondo itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES