Peristiwa Daerah

TIM GASS Keruk Sedimen dan Sampah di Sungai Temboro Cemorokandang

Senin, 05 Juni 2023 - 15:18 | 86.10k
Proses normalisasi sungai dam temboro, Buring, Kec. Kedungkandang, Kota Malang oleh tim GASS. Senin, (5/6/2023). (foto: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)
Proses normalisasi sungai dam temboro, Buring, Kec. Kedungkandang, Kota Malang oleh tim GASS. Senin, (5/6/2023). (foto: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Penumpukan sedimen tanah dan juga sampah di sekitar aliran sungai sebelah timur Pasar Temboro, Burning, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang 

Tim GASS (Gerakan Angkut Sampah dan Sedimen) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Malang melakukan pembersihan sedimen dan sampah yang menumpuk di aliran sungai Temboro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Senin, (5/6/2023).

Advertisement

Sebelumnya, satgas banjir kecamatan Kedungkandang, pihak RW juga telah mengajukan kepada dinas terkait untuk dilaksanakan program normalisasi. Oleh karena itu, Tim GASS terjun langsung untuk menanggapi keluhan tersebut dan segera melaksanakan pembersihan.

Koordinator Tim GASS mengungkapkan bahwa pagi hari ini telah dilakukan pembersihan sedimen tanah untuk saluran, agar aliran air bisa mengalir lebih lancar. 

“Untuk sungai di daerah Cemoro Kandang ini, kami utamakan untuk melakukan pembersihan sedimen. Saluran itu kan kalau tidak segera dilakukan pembersihan akan semakin menumpuk dan akan semakin sulit nanti penanganannya,” ungkap Hary Widodo selaku koordinator Tim GASS

Ia juga menambahkan bahwa ketika proses dilaksanakan banyak ditemukan pula limbah rumahan. Kebanyakan dari limbah tersebut merupakan sampah berupa popok bayi, bantal, dan guling. Selain itu, juga ditemukan banyak ranting-ranting dan batang pohon pisang yang sempat menghalangi aliran sungai.

“Kita bisa lihat di sungai ini banyak tumbuhan liar, sampah, dan macem-macem. Kita juga temukan kresekan popok bayi, bantal, guling, sampai batang-batang pohon dan ranting juga ada yang dilempar ke sungai. Ini nanti kan kalo menghalangi bisa-bisa air kan gabisa mengalir,” tambahnya.

Beng Beng sapaan akrab dari Hary Widodo juga menerangkan bahwa saat ini pihaknya tengah mengalami hambatan akan akses alat berat karena keterbatasan akses. Tembok sungai yang terlalu tinggi menjadi alasan sulitnya akses untuk alat berat tersebut. 

“Kita masih memikirkan untuk akses alat berat, itu jadi hambatan kita lah ya. Untuk akses alat berat kita saat ini mencari akses yang terendah untuk bisa masuk. Kalaupun memang masih kesulitan, terpaksa akan kita bongkar dan rakit seperti semula,” ucapnya. 

Hary Widodo menambahkan bahwa saat ini proses pembersihan memang masih belum bisa selesai 100%. Ia juga belum bisa memastikan berapa lama normalisasi tersebut bisa selesai.

“Mungkin bisa beberapa hari. Kami belum bisa memastikan. Bisa paling cepat tiga hari dan paling lama bisa seminggu”, pungkas Hary Widodo.

Hary Widodo yang juga sebagai Koordinator Satgas PUPR Kota Malang berharap agar aliran sungai bisa kembali normal dan bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kami bertahap saat ini kita fokus mengangkat sedimen dan kedepannya semoga aliran sungai bisa kembali lancar,” ujar Hary Widodo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES