Kerjasama dengan ALBA Group Asia, Pemkab Kendal Ingin Atasi Persoalan Sampah

TIMESINDONESIA, KENDAL – Pemkab Kendal, Jawa Tengah mengajak kerjasama ALBA Group Asia untuk kembangkan teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan dan mengatasi persoalan sampah rumah tangga yang ada di Kendal.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan saat ini persoalan sampah di Kendal belum terselesaikan. Untuk itu pihaknya mengandeng ALBA Grouo Asia untuk mengatasi sampah rumah tangga dengan teknologi modrn yang ramah lingkungan.
Advertisement
"Selain untuk mengatasai persoalan sampah, kerjasama ini kita lakukan juga untuk meningkatkan nilai investasi di Kendal," kata Bupati Dico, saat acara Groud Breking fasilitas baru PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, di Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (06/05/2023).
Dico berharap, mealui kerjasama ini, pihaknya akan mampu mengedukasi dan mendorong peran aktif masyarakat untuk bekerjasama melalui BUMDes, untuk melakukan tata kelola sampah. Di mulai dari sampah rumah tangga, yang nantinya bisa menjadi salah satu sumber pendapatan.
"Melalui kerjasama ini, tentu akan bisa mendorong program Pemkab Kendal terkait pengelolaan sampah ramah lingkungan atau sampah rumah tangga dan bisa meningkatkan investasi di Kendal. Selain itu juga bisa meningkatkan pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," paparnya.
Menurut Dico, kerjasama ini juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat Kendal dari sisi nilai ekonomi dan bisa memberdayakan atau mengerakkan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan daur ulang sampah plastik.
"Dengan adanya kerjasama ini juga bisa meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan bisa meningkatkan SDM masyarakat melalui pelatihan- pelatihan serta menciptakan peluang pekerjaan bagi masyarakat khususnya warga Kendal," tandasnya.
PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, kata Dico akan berinvestasi di KIK Kendal, dengan investasi fasilitas pengelolaan sampah atau daur ulang sampah plastik senilai UU$ 60 juta atau Rp 700 miliar di tahap awal.
"PT tersebut nantinya akan mendaur ulang mayoritas sampah plastik regional yang berasal dari Kendal dan sekitarnya, dimana hasil produksinya itu nantinya akan di ekspor, sehingga bisa menambah pendapatan devisa negara," ujarnya.
Sementara, Owner dan Chairman ALBA Group Asia, Dr. Axel Schweitzer mengatakan, di ALBA Group Asia, pihaknya memiliki visi World Without Waste (Dunia tanpa Sampah). Oleh karena itu, pihaknya akan memperluas operasinya di Indonesia dan mendirikan fasilitas daur ulang baru di Kendal.
"Kalau kita melihat di Jateng, setiap tahunnya menyumbang sampah sekitar 8-12 juta ton plastik yang berakhri di laut. Indonesia juga menjadi salah satu penyumbang sampah plastik laut terbesar. Untuk itu pihaknya ingin membangun proyek strategis dengan menggunakan keahlian dari Interzero, sister company ALBA dari Jerman," terangnya.
Axel menjelaskan, dengan hadirnya ALBA Group Asia di Jateng ini, akan membantu Indonesia mengurangi dampak limbah plastik dan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia merupakan perusahaaan pertama dan satu- satunya perusahaan daur ulang plastik atau pengolahan sampah plastik dan elektronik dengan teknologi modern, yang ada di Jateng.
"Kami ingin meningkatkan jumlah pengumpulan limbah plastik di Indonesia dengan menciptakan pasar. Kami percaya akan dampak sosial positif dari proyek ini karena kami bekerja sama dengan pengepul lokal dan ini akan banyak membuka pekerjaan baru di wilayah sekitar," pungkasnya.
Perusahaannya ALBA Group Asia, lanjut Axel, akan membangun fasilitas baru di KIK dengan nilai investasi sekitar US$60 juta, di atas lahan seluas 26 ha, di KIK.
"PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, bergerak dalam bidang pengelolaan sampah plastik dan elektronik berteknologi modern. Untuk kapasitas produksi kita mampu memproduksi 36 ribu ton dan membutuhkan sekitar 48 ribu ton limbah botol PET per tahun. Sampah botol ini akan kita dapatkan dari wilayah Jawa dan sekitarnya," pungkasnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |