Peristiwa Daerah

Begini Strategi Pemkot Yogyakarta Pastikan Kesehatan Hewan Kurban

Selasa, 20 Juni 2023 - 10:51 | 46.48k
Petugas sedang menyembelih hewan di RPH Giwangan. (FOTO: Pemkot Yogyakarta)
Petugas sedang menyembelih hewan di RPH Giwangan. (FOTO: Pemkot Yogyakarta)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang disembelih dalam kondisi sehat, tidak mengidap penyakit tertentu, Pemkot Yogyakarta menerjunkan sebanyak 214 petugas pemantau/pengawas.

Memang, tak lama lagi, umat islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H atau Idul Kurban Tahun 2023. Di mana, umat muslim di berbagai penjuru negara termasuk Indonesia yang tidak sedang menunaikan ibadah haji di sunnahkan menyembelih hewan kurban.

Advertisement

"Tim ini bertugas untuk memantau kesehatan hewan kurban yang beredar di tengah masyarakat Kota Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemkot Yogyakarta, Suyana, Selasa (20/6/2023).

Menurut Suyana, para petugas tersebut akan diterjunkan di tengah masyarakat untuk mengecek dan mengawasi hewan kurban yang ada di tengah masyarakat.

Mereka akan mendatangi tempat-tempat penjualan hewan kurban. Termasuk akan memantau hewan kurban yang disembelih oleh panitia saat idul kurban.

"Terutama penyembelihan yang dilakukan di luar Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan. Jadi, pengawasan dan mengecekan kesehatan itu dilakukan di penjualan hewan kurban dan saat penyembelihan di musola dan masjid-masjid," tandas Suyana.

Untuk memastikan pengawasan dan pengecekan kesehatan hewan kurban benar-benar sesuai target dan tepat sasaran, Dinas Pertanian dan Pangan Pemkot Yogyakarta menggandeng beberapa pihak.

Mereka di antaranya adalah Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Fakultas Peternakan UGM, dan Sekolah Vokasi Kedokteran Hewan, dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia.

"Yang terjun ke lapangan tidak hanya petugas yang selama ini menjadi pegawai Dinas Pertanian dan Pengan Pemkot Yogyakarta saja, tetapi kami juga melibatkan dosen dan mahasiswa UGM," tegas Suyana.

Menurutnya, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta telah memetakan lokasi penyembelihan hewan kurban yang ada di masyarakat di luar RPH Giwangan.

Pemetaan itu dilakukan untuk memudahkan para petugas ketika memantau hewan kurban di tempat-tempat penyembelihan yang diselenggarakan masyarakat yaitu di musola, masjid, dan lain sebagainya.

"Kami sudah mendata tempat-tempat penyembelihan hewan kurban. Tiap tahun sudah kita lakukan seperti itu untuk mempermudah pemantauan tempat penyembelihan. Jadi, petugas tinggal mendatangi titik-titiknya mana saja penyembelihan hewan kurban dilakukan warga," terangnya.

Pada tahun 2023 ini, pihaknya memprediksi jumlah hewan kurban berupa sapi yang akan disembelih di Kota Yogyakarta mencapai sebanyak 2.276 ekor. Sedangkan hewan kurban berupa kambing dan domba sebanyak 2.183 ekor.

Mengingat banyaknya hewan kurban, tentu tidak cukup dipasok dari peternak yang ada di Kota Yogyakarta.

Sebab, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mencatat per 13 Juni 2023, ketersediaan hewan kurban di Kota Yogyakarta hanya sekitar sebanyak 661 ekor. Yakni, hewan berupa sapi 46 ekor, kambing 65 ekor dan domba 612 ekor.

Untuk memastikan kesehatan hewan kurban, maka para pedagang dari luar Kota Yogyakarta harus menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

"Surat keterangan ini tidak hanya berlaku saat idul kurban saja, pada hari-hari biasa juga sama, tetap menyertakan SKKH. Tapi, untuk lintas provinsi kewenangannya ada di Pemda DIY," papar Suyana.

Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Pemkot Yogyakarta, Muhammad Imam Nurwahid mengatakan, pihaknya memperkirakan di Kota Yogyakarta akan ada sekitar 500 titik tempat penyembelihan hewan kurban yang diselenggarakan masyarakat pada Idul Adha 2023.

Jumlah itu berdasarkan titik lokasi penyembelihan hewan kurban yang diselenggarakan masyarakat pada tahun lalu.

"Pemantauan petugas di tempat penyembelihan sebelum disembelih atau antemortem dan sesudah disembelih atau postmortem saat hari H Idul Adha dan selama Hari Tasyrik," terang Imam.

Petugas yang diterjunkan akan memantau kesehatan hewan kurban yang sedang dijual oleh para pedagang. Selain itu, petugas juga akan memantau dan mengecek hewan kurban yang telah disembelih. Pengecekan meliputi kondisi dagaing dan hati hewan kurban.

"Pengecekan untuk memastikan apakah hewan kurban ada tidaknya cacing hati pada sapi. Sebab, petugas harus memastikan hewan kurban yang setelah disembelih benar-benar aman dikonsumsi oleh masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES