Ini Respon Kubu Ujang Irawan Atas Kepengurusan YPPTI Sunan Giri

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Kubu Ujang Irawan sebagai tokoh pendiri Unisla (Universitas Islam Lamongan) dan anggota pembina YPPTI Sunan Giri Lamongan merasa prihatin atas kejadian yang tidak diinginkan pada akhir-akhir ini.
"Kami mohon maaf kepada mahasiswa dan orangtuanya secara khusus. Serta kepada masyarakat Kabupaten Lamongan pada umumnya," ujar Ujang Irawan melalui Kuasa Hukum, Minarno Tirta, Kamis (22/6/2023).
Advertisement
Kejadian yang tidak diinginkan tersebut, dikatakan Minarno, karena telah terjadi perebutan legalitas yayasan yang menaungi Universitas Islam Lamongan (Unisla) dan pemalsuan hasil rapat Dewan Pembina berupa pengangkatan anggota pembina YPPTI Sunan Giri Lamongan yang baru.
"Rapat pada tanggal 13 Desember lalu tidak pernah menyetujui apapun. Bahkan sampai rapat selesai, tidak membuat berita acara," ujarnya dalam rilis yang dikirim ke redaksi TIMES Indonesia.
Minarno menyebutkan, hasil dari rapat tersebut telah dipakai dasar menerbitkan legalitas akta Nomor 38 tertanggal 15 Februari 2023, akta Nomor 12 tertanggal 15 Mei 2023 dan akta Nomor 88 tertanggal 26 Mei 2023.
Lebih lanjut Minarno meminta, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bisa memfasilitasi pihak Ujang Irawan dengan pihak Bambang Eko Muljono untuk bisa duduk bersama.
"Hal ini perlu kami sampaikan, supaya bisa duduk bersama dengan bapak bupati demi kepentingan Lamongan dan para mahasiswa," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengaku mengalami kesulitan saat mencoba masuk ke kampus Unisla.
"Karena saat ini kampus sudah dikuasai dan dijaga oleh orang-orang yang sebelumnya tidak kami kenal, supaya kami tidak bisa masuk," ujarnya.
Minarno juga menambahkan telah terjadi intimidasi oknum pimpinan kepada dosen, intimidasi dosen kepada dosen, intimidasi pada mahasiswa baik secara kelembagaan dan individu.
Mengenai persoalan ini dan menghindari benturan fisik, Minarno mengemukakan, pihaknya telah menempuh upaya hukum.
"Ini kami lakukan demi kepentingan Lamongan, para mahasiswa serta orang tua mahasiswa. Karena kami menduga mereka sengaja menggunakan cara-cara yang bisa memperkeruh keadaan di Unisla," katanya.
Yang terakhir, Minarno berharap pada penegak hukum, supaya melihat permasalahan yang terjadi di Unisla ini secara jernih, objektif dan transparan.
"Sehingga bisa mengusut secara tuntas dan berkeadilan untuk semua pihak demi keberlangsungan pendidikan di Unisla," ucapnya.
Berita ini merupakan Hak Jawab dan Hak Koreksi yang diajukan Minarno Tirta, Kuasa Hukum Ujang Irawan/ pendiri UNISLA dan Anggota pembina yayasan YPPTI. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |