Peristiwa Daerah

Marak Pernikahan Dini, Tanoker Ledokombo Gandeng Media untuk Mendobrak Budaya Tabu

Selasa, 27 Juni 2023 - 14:24 | 90.38k
Kegiatan Media Gathering dan Diskusi Panel  oleh Tanoker Ledokombo dan insan media, Senin (26/6/2023) di Hotel Dafam Fortuna Jember. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Kegiatan Media Gathering dan Diskusi Panel oleh Tanoker Ledokombo dan insan media, Senin (26/6/2023) di Hotel Dafam Fortuna Jember. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Dalam upaya pencegahan perkawinan anak, kehamilan remaja, dan praktik berbahaya dalam kesehatan reproduksi, Tanoker Ledokombo menggandeng insan media untuk turut serta memberikan kontribusi pemberitaan positif terkait pemenuhan hak anak.

Selain menggandeng media, bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk mengurangi angka tersebut, Tanoker melalui Program Power to Youth menyediakan ruang bicara, mendampingi remaja untuk menyuarakan hak-haknya, sehingga mereka dapat membuat pilihan-pilihan terbaik bagi masa depannya.

Advertisement

Selain itu, program tersebut juga dimaksudkan untuk mencapai kondisi masyarakat yang adil dan bebas dari praktik berbahaya.

Hal itu diungkap Nurhadi selaku Project Manager Program Power to Youth.

Menurutnya, program tersebut sangat selaras dengan kebijakan pemerintah baik ditingkat pusat, provinsi maupun kabupaten. 

"Tentu media sebagai 4 pilar demokrasi di Indonesia mempunyai peran penting dalam mengangkat isu tersebut baik yang bersifat kasuistik maupun edukatif," kata Nurhadi, Senin (26/6/2023).

Jika kolaborasi tersebut dilakukan dengan baik, lanjut Nurhadi, maka bisa berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran ditingkat masyarakat, kebijakan publik, maupun intitusi pendidikan.

"Saya meyakini isu ini tidak bisa ditangani oleh satu pihak, perlu adanya keterlibatan peran penting dari jurnalis," tambahnya. 

Lebin lanjut, dirinya juga mengajak untuk menyuarakan tiga isu utama tersebut sebagai wahana edukasi, advokasi, sosialisasi yang bisa memberikan pencerahan. 

"Dengan adanya keseimbangan informasi ada upaya untuk pencegahan maupun penanganan terkait isu perempuan dan anak," kata Nurhadi. 

Sementara itu, Direktur Tanoker, Farha Ciciek menyebut jika tiga isu tersebut masih menjadi hal yang tabu di kalangan masyarakat.

Sehingga sangat berdampak pada kemanusiaan. 

"Istilahnya, kejahatan terhadap kemanusiaan yang terbalut oleh tabu," katanya. 

Oleh karena itu, melalui media gathering dapat memecah kebisuan untuk menguak hal-hal faktual. 

"Serta untuk meminimalisir atau menghilangkan hal-hal berbau mitos yang buruk untuk menumbuh kembangkan kemanusiaan yang adil dan beradab," pungkas Direktur Tanoker. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES