Peristiwa Daerah

Perbaikan Jalan Kabuh-Tapen, Memakan Teras Rumah, Warga Jombang Mengeluh

Kamis, 29 Juni 2023 - 07:15 | 132.50k
Pekerja proyek perbaikan dan pelebaran Jalan Kabuh-Tapen yang sedang membongkar teras bangunan warga dan tebang pohon besar, Kamis (29/6/2023). (FOTO: Bambang Cahyono/TIMES Indonesia).
Pekerja proyek perbaikan dan pelebaran Jalan Kabuh-Tapen yang sedang membongkar teras bangunan warga dan tebang pohon besar, Kamis (29/6/2023). (FOTO: Bambang Cahyono/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Proyek pelebaran Jalan Kabuh-Tapen di utara Sungai Brantas, Jombang oleh Dinas PUPR Jombang dan Kementerian PUPR membuat resah warga. Khususnya yang tanah atau rumahnya terdampak proyek. 

"Memang benar jalan akan diperlebar, tapi sebelumnya tidak ada pemberitahuan kepada kami. Karena itu saya kaget ketika teras saya terpotong sekitar 2 meter," kata Muhammad Arif, warga Desa Tapen, Rabu (28/6/2023).

Advertisement

Ia juga mengungkapkan bahwa teras tokonya adalah warisan dari orang tuanya, dan jika terasnya dibongkar, ia akan mengalami kerugian ganda karena toko menjadi sepi dan tidak ada tempat parkir. Selain itu, tidak ada ganti rugi yang diberikan atas tanah yang terkena dampak proyek tersebut.

Sadi'yah, warga Desa Tapen lainnya yang rumahnya berada di sebelah kiri jalan, juga mengungkapkan hal serupa.

"Kemarin pekerja mengatakan bahwa rumah saya tidak akan terkena dampak, namun kemudian mereka mengatakan tambahan 9 meter, akhirnya teras rumah saya hilang sekitar 1,5 meter. Sangat sempit dan dekat dengan jalan yang akan dibangun," ungkapnya.

Ia juga menyebut bahwa sebelumnya tidak ada pemberitahuan pelebaran jalan dan masalah ganti rugi. 

Pengerjaan proyek ini telah dimulai dengan pembongkaran beberapa bangunan, teras toko, pasar, dan teras milik warga Desa Tapen yang telah ditandai dengan garis polisi. Juga dilakukan pemotongan beberapa pohon besar di sepanjang jalan, mulai dari pintu masuk pasar Tapen hingga Kabuh.

Dinas PUPR Jombang menyampaikan bahwa mereka perlu melakukan sosialisasi khusus kepada warga yang terdampak proyek pelebaran jalan. "Kendalanya terkait bangunan warga yang berada di bahu jalan," ungkap Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi.

Hal ini diketahui saat petugas melakukan pengukuran ulang sebelum pembangunan jalan dimulai. Beberapa teras rumah warga terbukti masuk ke bahu jalan.

"Mereka harus membongkar beberapa bangunan teras rumah yang masuk ke bahu jalan sebelum pembangunan jalan dapat dilakukan. Oleh karena itu, proses pembangunan akan dimulai setelah berbicara dengan pemilik teras," tambahnya.

Kepala Desa Tapen, Bahrul Ulum, mengonfirmasi bahwa sejumlah bangunan teras rumah warga akan terkena dampak dari proyek peningkatan jalan Kabuh-Tapen.

"Ada sekitar 20-an rumah yang terkena dampak di Dusun Tapen Lor," ujar Kepala Desa Tapen, Bahrul Ulum.

Ia juga mengaku terkejut dengan perubahan rencana pembangunan jalan, termasuk penambahan lebar jalan.

"Kami sempat kaget, ternyata ada penambahan luas. Saat pengukuran, kami mengetahui bahwa beberapa bangunan milik warga telah memakan sebagian jalan," kata Bahrul Ulum.

Ia memastikan bahwa bangunan-bangunan yang berada di bahu jalan hanyalah teras dan halaman luar. Warga juga dikatakan telah mengetahui bahwa bangunan mereka memakan sebagian jalan.

"Warga sudah mengetahui situasinya, saya rasa mereka tidak akan protes. Namun, kami tetap berharap ada sosialisasi yang akan dilakukan agar kita dapat bertemu dan berdiskusi bersama," ujar Bahrul Ulum.

Namun, belum ada kepastian mengenai jadwal sosialisasi tersebut. Kepala Desa Tapen menyatakan bahwa mereka masih menunggu jadwal dari Dinas PUPR Kabupaten Jombang.

Seperti yang diketahui, Dinas PUPR akan melakukan perbaikan jalan Kabuh-Tapen mulai dari simpang empat Kabuh hingga Desa Kauman. Kedua instansi yang terlibat, baik Dinas PUPR maupun Kementerian PUPR, menargetkan penyelesaian proyek ini pada tahun ini. Pertemuan antara kedua pekerjaan tersebut akan terjadi di perbatasan antara Desa Sidokaton, Kecamatan Kudu, dan Desa Kauman, Kecamatan Kabuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES