Peristiwa Daerah

Aliran Sungai Citanduy Meluap, ini Penjelasan BBWS Citanduy Kota Banjar

Jumat, 07 Juli 2023 - 16:33 | 213.49k
Kusnadi dari unit hidrologi BBWS Citanduy Kota Banjar saat memberikan keterangan resmi terkait luapan air sungai Citanduy hari ini. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Kusnadi dari unit hidrologi BBWS Citanduy Kota Banjar saat memberikan keterangan resmi terkait luapan air sungai Citanduy hari ini. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Intensitas hujan yang turun sejak kemarin dari kawasan hulu menyebabkan Sungai Citanduy meluap. 

Selain merendam beberapa pemukiman di lingkungan Parungsari Kelurahan Karangpanimbal Kecamatan Purwaharja, luapan air juga merendam kawasan TPS di Lingkungan Jelat Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman.

Advertisement

Intensitas hujan yang tinggi juga mengakibatkan sebuah rumah di Dusun Ciaren, Desa Balokang, Kecamatan Banjar tertimpa pohon tumbang dan menyebabkan pecahan gentingnya melukai ayah dan balitanya. 

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Kota Banjar melalui Kusnadi, penata teknis unit hidrologi di PPK PSDA (Penata Guna Sumber Daya Air) dijelaskan bahwa kenaikan level debit air terjadi pada pagi tadi. 

"Alhamdulillah untuk level tinggi muka air siang ini mengalami surut, hanya mencapai 2 Meter 92 Cm dengan debit air sekitar 475,22 meter kubik per detik," jelasnya saat dijumpai di Posko Siaga Bencana BBWS Citanduy Kota Banjar, Jumat (7/7/2023). 

Kusnadi menjelaskan, di bawah jembatan Dobo ditandai beberapa marka banjir dimana saat ini level ketinggian air masih berada di area warna hijau yang artinya statusnya masih aman. 

"Kalau warna hijau artinya masih aman, nah kalau naik ke batas warna biru artinya sudah memasuki siaga tiga. Kalau sudah naik ke warna kuning maka pertandanya masuk ke Siaga dua dan bila sudah naik di warna merah artinya Siaga satu," terangnya. 

Sementara tadi pagi, diungkap Kusnadi, terjadi kenaikan tinggi muka air mencapai 3 meter 60 Cm. 

"Itu terjadi pada pukul 08.00 WIB hari ini," imbuhnya. 

Kusnadi menerangkan bahwa penurunan debit air terpantau dari hulu sungai dimana di Daerah Tasik dan Ciamis sejak kemarin siang mengalami hujan dengan intensitas sedang yang berdampak pada peningkatan debit air. 

"Kami pantau di Cirahong dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB mencapai 4 meter ya dan sekarang sudah turun di 2 meter 90 Cm," rincinya. 

Selain itu, pantauan Hidrologi BBWS Citanduy juga mencatat penurunan debit air pada anak sungai Cimuntur. 

"Tapi karena saat ini, melihat kemungkinan terjadi hujan di hulu, kami selalu siap siaga dan senantiasa berkoordinasi dengan instansi terkait dalam mengantisipasi bencana banjir," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES