Peristiwa Daerah

Diskop dan UKM Jatim Dukung UMKM Go Digital, Permudah Beragam Layanan 

Senin, 10 Juli 2023 - 14:45 | 60.68k
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariah saat sosialisasi UMKM Go Digital kepada pedagang di Pasar Sememi, Surabaya, Senin (10/7/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariah saat sosialisasi UMKM Go Digital kepada pedagang di Pasar Sememi, Surabaya, Senin (10/7/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) Provinsi Jatim mendukung program "30 Juta UMKM Go Digital."

Angka pertumbuhan UMKM dalam program ini merupakan target dari Kementerian Koperasi dan UKM hingga akhir 2024 mendatang. 

Advertisement

Guna membantu mewujudkan target tersebut, Dinkop dan UKM Jatim akan memberikan berbagai jenis layanan penguatan kepada UMKM di Jatim. 

Antara lain mulai dari layanan sertifikasi halal, merek, SNI, HACCP, PIRT, kemasan hingga pelayanan NIB.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariah mengatakan, layanan-layanan tersebut penting diberikan kepada para pelaku UMKM untuk memacu kualitas saat mereka sudah Go Digital. 

"Kalau UMKM sudah Go Digital, maka pangsa pasarnya luas tak terbatas, jadi secara kualitas UMKM harus siap," kata Andromeda Qomariah saat Kopdar Roadshow Klinik UMKM bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Pasar Sememi, Surabaya, Senin (10/7/2023). 

Beberapa fasilitas layanan yang diberikan pihaknya antara lain berupa fasilitasi pendaftaran merek bagi UKM, pendaftaran halal untuk UKM, dan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi UKM.

Kemudian juga ada fasilitasi desain, logo, kemasan, dan foto kemasan. Berikutnya fasilitasi uji lab bagi UKM untuk percepatan Izin Edar Produk, serta pendampingan Good Manufacturing Practices (GMP), Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), International Organization for Standardization (ISO), Standar Nasional Indonesia (SNI), hingga proses sertifikasi bagi UKM.

Selain itu juga ada UMKM Corner atau layanan konsultasi hingga layanan jemput bola dari Diskop-UKM Jatim.

"Layanan jemput bola sudah sering dilakukan. Bahkan hampir di setiap event Pemprov Jatim yang melibatkan UMKM kami selalu membuka stand khusus. Dengan harapan masyarakat akan semakin banyak yang memanfaatkan layanan ini,” kata Andromeda. 

Sementara layanan fasilitasi perizinan usaha bisa diakses setiap hari. Masyarakat cukup mengakses media sosial maupun website Diskop-UKM Jatim untuk mendaftarkan perizinan yang dibutuhkan dan semua gratis.

“Bahkan untuk pengurusan NIB, kita sering datang langsung ke lokasi jika ada yang mau mengurus NIB secara komunal. Seperti kemarin di Tulungagung kita fasilitasi 50 pelaku usaha para eks pekerja migran yang kemudian membuka usaha dan ingin membuat NIB," jelasnya.

Dorong Pasar Tradisional Bertransformasi

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merinci, hingga Maret 2023, UMKM onboarding digital baru mencapai 22 juta. 

Maka dari itulah, pihaknya akan terus aktif mendorong berbagai upaya agar UMKM terhubung secara digital demi terpenuhinya target 30 juta UMKM onboarding secara digital.

Sementara sampai Desember 2022, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai sekitar 77 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.163,9 triliun, dan diperkirakan akan naik menjadi 360 miliar dolar AS (Rp5.442,05 triliun) pada 2025 atau naik 467 persen. 

Potensi besar tersebut harus bisa dimanfaatkan oleh 127 ribu koperasi dan 64,19 juta pelaku UMKM Indonesia. 

"Untuk itu kendala terkait rendahnya literasi digital, kapasitas produksi yang terbatas, kualitas produk yang tidak konsisten, serta penetrasi pasar yang rendah sebagai tantangan utama yang dihadapi harus bisa diatasi bersama," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. 

Ia juga mengajak pedagang di Pasar Sememi Surabaya untuk tidak hanya mengandalkan income dari berjualan secara offline. Teten juga mengajak para pedagang membuka lapak secara online.

"Pemerintah ingin pasar tradisional bertransformasi. Bagaimana solusinya agar digitalisasi diadaptasi pedagang untuk bisa berjualan online," ungkap Menteri Teten. 

Menurutnya, berjualan secara online merupakan salah satu solusi agar UMKM dapat bertahan di tengah gempuran pasar modern yang menyediakan tempat belanja lebih nyaman dan bersih.

Menurut Teten, pandemi Covid-19 membuat perilaku konsumen juga berubah. Hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi para pedagang pasar untuk berjualan secara online. 

Sebagaimana diketahui, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) Provinsi Jatim mendukung program "30 Juta UMKM Go Digital." Angka pertumbuhan UMKM dalam program ini merupakan target dari Kementerian Koperasi dan UKM hingga akhir 2024 mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES