Mengenal Tradisi Bedol Pusoko Jelang 1 Suro di Kabupaten Ponorogo

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Menyambut malam 1 Suro atau 1 Muharram, digelar prosesi Bedol Pusoko di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin (17/7/2023) malam.
Prosesi ritual tahunan itu berlangsung khidmat di Pringgitan Rumah Dinas Bupati Ponorogo. Ritual Bedol pusoko adalah pelepasan tiga pusaka, yakni Songsong Payung Tunggul Wulung, Tombak Tunggul Nogo, dan Sabuk Angkin Cindhe Puspito.
Advertisement
Prosesi diawali dengan pengalungan rangkaian bunga melati oleh juru kunci makam Batoro Katong kepada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Selanjutnya, pengalungan bunga rangkaian bunga melati kepada 3 petugas pembawa pusaka.
Bupati Sugiri Sancoko mengatakan, prosesi Bedol Pusoko tersebut akan dibawa ke kawasan kota lama (Pasar Pon) tempat pemerintahan Ponorogo pertama sejak didirikan pada tahun 1496 Masehi.
"Tiga pusaka itu akan dikembalikan ke Pringgitan pada Selasa (18/7/2022) siang dalam acara kirab pusaka Ponorogo," jelasnya.
Bupati Sugiri Sancoko juga berkisah berdirinya Ponorogo ditandai dengan kekalahan Ketut Suryo Alam atau Demang Kutu oleh salah satu putra Brawijaya yaitu Batoro Katong pada tahun 1496.
"Di tahun tersebut Batoro Katong diwisuda menjadi Adipati pertama Ponorogo dan tiga pusaka peninggalan Batoro Katong yang besok siang akan dikirab," jelasnya.
Pada tahun 1738 saat Ponorogo dipimpin Bupati ke-13 Hadi Merto Negoro, pusat pemerintahan Ponorogo yang sebelumnya berada di Kota Lama dipindah ke Kota Tengah. "Yang saat ini berdiri Pringgitan ini," tukas Bupati Sugiri Sancoko. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |