Rakornas di Surabaya, BPSDMI Kemenperin Cetak Tenaga Kerja Kompeten

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perumahan (Kemenperin), Masrokhan mendorong ketersediaan tenaga kerja unggul melalui kolaborasi antar mitra industri.
Kolaborasi tersebut terwujud dalam penandatanganan MoU antara BPSDMI dengan sejumlah perusahaan. Yaitu PT. Mayora, PT. Petrokimia Gresik, dan PT. Denso.
Advertisement
Selain itu, terdapat pula beberapa penandatanganan MoU antara satuan kerja BPSDMI dengan mitra industri lainnya saat acara Rakornas BPSDMI bertema SDM Industri 4.0: Kompeten dan Berdaya Saing Global” di Surabaya, Kamis (27/7/2023).
Kegiatan Rakornas ini juga mempertemukan seluruh satuan kerja di bawah naungan BPSDMI (Balai Diklat Industri, SMK, Politeknik, dan Akademi Komunitas), stakeholder dan mitra industri, Pemerintah Daerah Jawa Timur, serta mitra SMK di Jawa Timur.
Masrokhan mengungkapkan, untuk mendukung aktivitas ekspansi dan investasi baru di industri manufaktur nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menaruh fokus pada ketersediaan tenaga kerja yang produktif, kompeten, dan berdaya saing.
Apalagi, saat ini sektor industri banyak membutuhkan sumber daya manusia (SDM) industri yang terampil dalam bidang digitalisasi dalam rangka bertransformasi menuju industri 4.0.
"Kita harus siap untuk beradaptasi dengan paradigma baru yang dapat mengakselerasi kinerja industri nasional seperti upaya pelaksanaan hilirisasi industri, renewable energy, digitalisasi dalam Making Indonesia 4.0 serta peningkatan SDM industri nasional," kata Masrokhan.
Kemenperin memproyeksi, rata-rata penambahan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri sebanyak 600-700 ribu orang per tahun.
Melalui unit pendidikan vokasi dan lembaga pelatihan yang kami miliki, pihaknya menargetkan untuk memenuhi hingga 30% dari total kebutuhan SDM industri ini.
Sejalan target tersebut, dalam upaya membangun SDM industri yang unggul hingga kancah global, BPSDMI telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan vokasi, baik bagi angkatan kerja maupun calon angkatan kerja nasional.
Diperlukan upaya terkoordinasi untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri melalui penyiapan tenaga kerja industri yang kompeten, yaitu pembangunan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dapat menjembatani kebutuhan industri dengan kompetensi yang dihasilkan.
Kerja sama yang dijalin antara BPSDMI, unit pendidikan dan pelatihan vokasi, mitra industri, serta mitra kerja luar negeri selama ini telah menghasilkan berbagai output yang menjadi success story program pengembangan SDM industri.
Salah satu implementasi dari kerja sama tersebut adalah penyerahan hibah berupa perangkat virtual reality dengan total 10 unit oleh PT Petrokimia Gresik dan Konsulat Jenderal Amerika yang dilakukan dalam Rakornas BPSDMI tahun ini.
Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja unit pendidikan dan pelatihan vokasi serta atas dukungan para mitra industri, BPSDMI Kemenperin memberikan penghargaan bagi SMK-SMTI Padang sebagai SMK Terbaik, Politeknik STTT Bandung sebagai Politeknik Terbaik, BDI Yogyakarta sebagai BDI Terbaik.
Penghargaan serupa juga diserahkan kepada enam mitra industri terbaik. Yaitu PT. Sumber Masanda Jaya, PT. Winners International, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), PT. Indonesia Morowali Industrial Park, PT. Mayora Indah Tbk, dan PT. Sri Rejeki Isman Tbk. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.
Pada kesempatan tersebut, Menperin juga melakukan penandatanganan prasasti untuk meresmikan gedung unit-unit pendidikan vokasi, yakni AK-Tekstil Solo, Politeknik APP Jakarta, Politeknik ATI Padang, Politeknik STTT Bandung, dan SMK-SMAK Padang.
Selain itu, BPSDMI juga menghadirkan seluruh unit pendidikan dan pelatihan vokasi beserta mitra industri dan mitra kerja luar negeri untuk melakukan showcase dalam bentuk pameran.
Mitra-mitra tersebut telah mendukung unit pendidikan dan pelatihan kami dalam menyelenggarakan program pengembangan vokasi selama ini, lanjut Masrokhan.
Pameran menampilkan program kerja, kurikulum, dan teknologi pendidikan yang digunakan unit pendidikan dan pelatihan vokasi BPSDMI, serta beberapa produk hasil teaching factory dan inkubator bisnis.
Salah satu tujuan dari pameran ini adalah untuk mendukung kebijakan BPSDMI saat ini, yaitu One Vocational Unit, One Great Achievement.
"Kebijakan ini bertujuan mendorong unit pendidikan dan pelatihan vokasi untuk memiliki minimal satu pencapaian besar yang dapat dibanggakan dalam berbagai bidang," jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |