Peristiwa Daerah

Pemkab Pacitan Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman

Rabu, 26 Juli 2023 - 10:27 | 45.78k
Plt Kepala DKPP Pacitan Tjahjo Adhi Sukmono saat ditemui di ruang kerjanya. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Plt Kepala DKPP Pacitan Tjahjo Adhi Sukmono saat ditemui di ruang kerjanya. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITANPemkab Pacitan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memastikan stok pupuk bersubsidi aman. 

Terhitung hingga Juli 2023 ini, pupuk Urea yang sudah terserap 40,41 persen, NPK 49,5 mencapai persen, sedangkan NPK Formula Khusus baru terserap 32 persen. 

Advertisement

"Artinya untuk menghadapi musim tanam yang akan datang, pupuk subsidi masih tersedia dan cukup," kata Plt Kepala DKPP Pacitan Tjahjo Adhi Sukmono, Rabu (26/7/2023). 

Meski demikian, permintaan pupuk subsidi saat musim kemarau oleh petani cenderung berkurang. Tanaman palawija, lanjut Tjahjo justru tidak membutuhkan penyerapan begitu banyak. "Jadi pupuk subsidi ini banyak dibutuhkan pada Oktober-November 2023 mendatang," terangnya. 

Untuk mencukupi kebutuhan petani, DKPP Pacitan sendiri sudah mengatur skala prioritas alokasi setiap bulannya dengan mengkondisikan distributor agar stok di lapangan selalu terjaga. 

pupuk-pacitan.jpg

Data alokasi pupuk subsidi DKPP Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

"Kami sudah break down kebutuhan pupuk per bulan. Kapan tinggi rendahnya kebutuhan jug sudah kami siapkan. Jika akhir tahun nanti ketika ada kelebihan atau kekurangan kami geser sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Tjahjo. 

Di samping itu, penambahan kuota hingga saat ini belum ada. Yang tersedia diminta untuk memaksimalkan penggunaannya. Sedangkan, pemerintah justru tengah menganjurkan optimalisasi pupuk organik. 

"Untuk memperbaiki kondisi lahan pertanian kita yang sudah sekian lama terakumulasi dengan pupuk kimia. Sebenarnya 3-5 tahun kemudian tanah bagus untuk pengembangan komoditas pertanian," ucap Tjahjo. 

Produktivitas Tanaman Cabai Meningkat

Selain itu, Tjahjo mengatakan, bahwa produktivitas pertanian tertinggi saat ini tanaman cabai. Pihaknya pun juga sudah membentuk klaster komoditas dan komunitas petani tanaman pangan maupun hortikultura. Hal ini guna mempertahankan pendapatan ekonomi para petani. 

sawah-pacitan.jpg

Lahan produktif yang diolah petani di Kabupaten Pacitan untuk menanam padi membutuhkan pupuk subsidi. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

"Ketika beberapa waktu lalu terjadi inflasi karena cabai, sekarang berbalik harganya lebih terjangkau.  Bahkan sempat turun menjadi Rp15 ribu per kilogram. Itu normatif masih dalam kondisi yang dapat ditolerir," tambahnya. 

Untuk mengakomodir hasil panen cabai, Pemkab Pacitan pun memiliki pangsa pasar rutin per minggu di pasar induk Sidotopo Surabaya. 

"Tiap minggu kelompok tani cabai itu diberi kuota 2 ton untuk mensuplai. Harganya ditinjau setiap dua minggu sekali, jadi cukup fer untuk meningkatkan pendapatan para petani," pungkas Plt Kepala DKPP Pacitan Tjahjo Adhi Sukmono mewakili Pemkab Pacitan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Satria Bagus

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES