Tips Latihan Gerak Jalan di Jalan Raya ala Dishub Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dinas Perhubungan (Dishub Banyuwangi), memberikan imbauan bagi yang menggunakan akses jalan raya sebagai sarana latihan gerak jalan, agar tetap memperhatikan dan mengutamakan keamanan, kenyamanan serta keselamatan bersama.

Memasuki bulan Agustus, masyarakat menyambut HUT ke-78 RI. Dan bulan ini kerap diramaikan dengan kegiatan perayaan seperti lomba gerak jalan hingga karnaval.

Advertisement

Adanya lomba tersebut, melibatkan seluruh siswa dan masyarakat. Bahkan, beberapa sekolah di Banyuwangi sudah mulai terlihat sedang melakukan latihan gerak jalan menggunakan akses jalan raya.

Untuk itu, demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan, Dishub Banyuwangi bagikan tips-tips bagi yang sedang menggunakan akses jalan protokol sebagai tempat berlatih gerak jalan, dengan memperhatikan hal-hal berikut.

Pertama, diharuskan untuk tidak melakukan kegiatan latihan gerak jalan di jalan raya pada saat jam sibuk lalu lintas. Pasalnya, hal ini dapat memicu kemacetan, karena volume kendaraan sedang dalam kondisi ramai atau padat.

“Supaya tidak mengganggu jam-jam sibuk pengendara. Biasanya pagi antara pukul 06.00 hingga 08.30 dan sore pukul 16.00, itu jam padat kendaraan berangkat dan pulang,” papar, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Banyuwangi, Hendra Lesmana, Selasa (1/8/2023).

Selanjutnya, hal kedua yang harus diperhatikan bagi masyarakat yang menggunakan jalan raya untuk latihan gerak jalan yaitu setiap regu wajib memiliki ofisial latihan.

Lebih detail, Hendra menjelaskan, Ofisial regu memiliki peran penting dalam kelancaran arus lalu lintas. Karena tugasnya yaitu menghitung jarak tempuh, kecepatan, hingga memberi isyarat untuk pengendara dan regu gerak jalan.

Ofisial harus menghitung jarak tempuh latihan gerak jalan, kecepatan regu, dan waktu yang dibutuhkan untuk finish. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan akses jalan raya tidak terlalu lama, karena berpotensi menghambat kendaraan yang berlalu lalang. 

Selain itu, adanya ofisial regu bisa menjadi orang yang bertanggung jawab dalam mengatur arus lalu lintas. Terlebih, bisa memberi isyarat pada kendaraan-kendaraan agar tidak saling serobot. Isyarat juga berlaku untuk regu gerak jalan, agar bisa menyesuaikan atau memberi ruang jarak dan ritme agar tidak banyak memakan badan jalan. 

“Ofisial Regu diusahakan mempunyai stick lamp, peluit dan timer. Karena fungsi ofisial regu saat latihan ini selain menjadi pendamping, juga mengurai penumpukan kendaraan akibat latihan gerak jalan,” ujarnya.

Ketiga, dianjurkan menggunakan jalan desa. Selain aman dan tidak mengganggu aktivitas kerja pengendara di jalan raya. Latihan menggunakan jalan desa malah bisa menjadi hiburan untuk masyarakat, dan juga bebas dari asap knalpot kendaraan.

Kemudian, hal keempat yang harus diperhatikan yaitu disarankan menggunakan busana yang berwarna terang atau diberi emblem yang mampu memantulkan cahaya. Hal ini bertujuan agar bisa terlihat mentereng dan membuat pengendara lebih was-was dalam berkendara.

“Apalagi untuk latihan gerak jalan umum biasanya dilakukan dimalam hari, busana dan emblem berwarna sangat diperlukan, terutama Official  juga wajib dibekali Stick Lamp,” ucap, Hendra.

Dan tips terakhir, saat latihan maupun hari H gerak jalan, disarankan memiliki cadangan pemain dan perbekalan minum serta P3K yang memadai. Bilamana ada hal tak terduga terjadi, tidak akan membuat kerumunan atau kemacetan di jalan raya. 

“Jadi mungkin itu pesan yang mungkin harus diperhatikan, agar latihan gerak jalan menggunakan akses jalan raya tidak menjadi hambatan serta demi keamanan, kenyamanan hingga keselamatan,” pungkas Hendra. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.