Ada Tempat Mengolah Sampah 3R di Balai Kota Among Tani

TIMESINDONESIA, BATU – Ada Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Jawa Timur. Jika sebelumnya hanya ada TPS biasa, kini dilakukan pengolahan sampah di kantor pemerintahan ini.
Selain itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemkot Batu diwajibkan untuk melakukan pemilahan sampah dimasing-masing ruang OPD. Hingga sampah yang diangkut menuju TPS3R di Balai Kota Among Tani adalah sampah yang sudah terpilah.
Advertisement
Penggunaan TPS3R di Balai Kota Among Tani ini diawali hari ini. Lewat gebrakan ini, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai SSTP MM berharap para ASN memberikan contoh kepada seluruh warga di Kota Batu dalam pengolahan sampah.
“Jumlah ASN yang bertugas di Balai Kota Among Tani cukup besar, kurang lebih 4000 pegawai, bisa dipastikan jumlah sampah yang dihasilkan juga cukup besar. Memang butuh proses, namun kita semua harus memulai. ASN harus menjadi contoh pengolahan sampah dari rumah masing-masing,” ujar Aries.
Bersama komunitas Saberspungli, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu memulai edukasi pemilahan sampah bagi setiap kantor. Lewat program ini ASN harus menjadi contoh penerapan pengelolaan sampah yang benar, dimulai dari pemilahan sampah.
Sebelumnya di rumah dinas wali kota, dan juga sekretaris daerah sudah dimulai dipasang sarana pengolahan sampah dengan pemilahan sampah dan alat untuk membuat kompos bagi sampah organik.
Termasuk di setiap ruangan kantor di Balai Kota Among Tani sudah dimulai pemilahan sampah, organik dan anorganik. Secara bertahap akan dilakukan pemilahan, pada tahap tertentu jika ada yang melanggar, maka sampah tidak diterima akan harus dibuang sendiri oleh OPD yang bersangkutan.
Dalam kesempatan ini, Aries juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada komunitas Saberspungli yang telah membangun kolaborasi dalam penanganan permasalahan sampah di Kota Wisata Batu.
Termasuk mengkampanyekan pemilahan sampah dari rumah di semua desa dan kelurahan, sehingga membangun kesadaran masyarakat pentingnya mengolah sampah.
"Terima kasih kepada komunitas Saberspungli yang secara sukarela ikut terlibat dalam mengatasi permasalahan sampah. Kesadaran luar biasa ini, sangat kita perlukan dengan memberikan contoh dan melakukan edukasi pemilahan sampah dari rumah kepada masyarakat," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |