Peristiwa Daerah

Jika Jadi Wali Kota Surabaya, Cak Dedi Hidupkan Budaya 'Penerbang Sukhoi'

Minggu, 13 Agustus 2023 - 15:45 | 96.80k
Wakil DPD Gerindra Jatim Hadi Dediansyah atau Cak Dedi saat diskusi bersama masyarakat di Gold Vitel Surabaya, Minggu (13/8/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Surabaya)
Wakil DPD Gerindra Jatim Hadi Dediansyah atau Cak Dedi saat diskusi bersama masyarakat di Gold Vitel Surabaya, Minggu (13/8/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Surabaya)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Hadi Dediansyah (Cak Dedi) mengulas sejarah patriotisme Arek-arek Suroboyo dalam sebuah 'Workshop Pariwisata: Pemanfaatan Potensi Wisata Untuk Kesejahteraan Masyarakat" di Gold Vitel Surabaya, Minggu (13/8/2023). 

Pria asli Suroboyo yang lekat disapa Cak Dedi tersebut mengatakan, diskusi ini merupakan upaya membangun komunikasi berkelanjutan dengan warga. 

Advertisement

Atau dengan kata lain mikir bareng secara konstruktif karena Surabaya tidak bisa dipikirkan oleh satu orang saja, agar cita-cita pembangunan sesuai dengan harapan bersama. 

Menurut Cak Dedi, sinergitas pariwisata harus berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan. Antara lain menjaga cagar budaya dan kawasan potensial industri kreatif bagi kesejahteraan masyarakat lokal. Termasuk keberadaan museum yang kini sudah tak lagi ditemukan di Surabaya sebab sudah direlokasi ke daerah lain. 

Kemudian Cak Dedi juga memberikan contoh Program Mlaku-mlaku di Tunjungan. Cak Dedi menilai program tersebut sudah salah kaprah. Karena produk kuliner lokal hampir sulit ditemukan. Seperti rujak cingur, tahu campur atau pecel semanggi. Namun yang paling banyak justru produk kuliner asing. 

Gerindra-Jatim-2.jpgSuasana diskusi gayeng antara Cak Dedi dengan warga asli Surabaya di Gold Vitel Surabaya, Minggu (13/8/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Nggak seperti sekarang, Mlaku-mlaku di Tunjungan ketemu sosis, es krim harusnya ada makanan lokal," kata Cak Dedi. 

Cak Dedi yang namanya santer masuk pusaran bursa Wali Kota Surabaya 2024 ini berharap besar supaya destinasi wisata berdampak dan menjadi ikon. Terutama jika ia terpilih menjadi wali kota. 

Paling unik, Cak Dedi juga akan menghidupkan budaya penerbang alias 'adu doro' sebagai permainan asli kearifan lokal. Penerbang Sukhoi - sebuah sebutan populer bagi para penerbang burung merpati yang telah melegenda. 

Ia akan menggelar turnamen adu doro tingkat nasional sehingga destinasi wisata semakin hidup. Belum lagi keberadaan ruko penjual makanan tradisional untuk menggerakkan sektor perekonomian. 

"Saya akan mendarmabaktikan hidup saya untuk Surabaya," ujar Calon Anggota Legislatif DPRD Jatim Dapil I Kota Surabaya incumbent ini. 

Menariknya, warga sepakat atas tawaran program dari Cak Dedi. Mereka menitipkan harapan kepadanya.

Terutama didasari rasa kagum atas komitmen Menteri Pertahanan Prabowo Subianto selama ini sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. 

Pakar Personality Development Ine Nova Ayu, dalam kesempatan ini menjelaskan Surabaya memiliki banyak sekali potensi wisata. Mulai Kebun Binatang Surabaya, Jembatan Merah, Pantai Kenjeran, Tanjung Perak, Wisata Eco Mangrove dan wisata bangunan bersejarah. 

Di lain sisi, Surabaya juga merupakan kota metropolitan. Sebuah kota besar sekaligus hinterland bagi kota sekitar. Ia tertarik dengan paparan Cak Dedi dan mendukung program tersebut. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES