Karnaval di Sumba Timur Berdampak Ekonomi Masyarakat hingga Miliaran Rupiah

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan RI Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur menyelenggarakan kegiatan karnaval.
Kegiatan tersebut berlangsung dua hari sejak 10-11 Agustus 2023 yang melibatkan seluruh instansi maupun non instansi, pelajar TK hingga perguruan tinggi, paguyuban berbagai daerah, dan unsur bela diri.
Advertisement
“Kali ini baru kita adakan karnaval atas kebijakan Bupati Sumba Timur melalui Sekretaris Daerah karena beberapa tahun lalu tidak kita adakan karena pandemi Covid-19. Nah, kemarin kita adakan itu sangat berdampak pada ekonomi masyarakat,” kata Koordinator Seksi Karnaval Nico Pandarangga, Selasa (15/8/2023).
Menurutnya, selama dua hari kegiatan karnaval tanpa dana APBD namun berdampak pada masyarakat pedagang kecil yang melakukan penjualan di setiap pinggiran jalan sehingga perputaran uang itu diperkirakan hingga miliaran rupiah.
“Ini juga merupakan sebuah terobosan positif di tengah keterbatasan ruang fiskal namun disamping itu untuk memuaskan dahaga masyarakat akan hiburan memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI,” tuturnya.
Niko menyebut, diadakannya karnaval itu untuk memberikan dampak ekonomi masyarakat. Dengan semangat karnaval bertemakan “Happy Fun dan Berdampak bagi Masyarakat” artinya masyarakat harus happy senang bersama serta dampaknya untuk memanfaatkan potensi lokal, seperti pakaian daerah, pangan lokal dampak untuk petani, dan khususnya kebangkitan ekonomi mikro.
“Jadi selama 2 hari itu perputaran uang diperkirakan miliaran rupiah artinya hampir semua pergerakan ekonomi dapat berjalan dengan optimal mulai dari usaha makan minum, kostum, salon, pangan lokal petani, warung makan dan pedagang-pedagang disepanjang jalan berjalan ekonominya,” jelasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Timur Umbu Ngadu Ndamu mengungkapkan, karnaval yang diadakan ini dinilai efektif karena untuk menggerakkan kembali roda perekonomian setelah pulih dari pandemi Covid-19.
“Kegiatan karnaval itu kita adakan tentunya untuk memberi ruang kepada para pelaku penjual jasa, pedagang, dan UMKM untuk memulihkan kembali dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” jelas Umbu Ndamu yang juga ketua panitia penyelenggara .
Umbu Ndamu berharap, dari kegiatan karnaval ini bisa menjadi salah satu pemicu dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM. Selain itu juga untuk mengangkat dan memperkenalkan berbagai macam kuliner serta nilai-nilai budaya lokal yang ada di Kabupaten Sumba Timur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |