Pemuda ASEAN Harus Aktif Ciptakan Inovasi Pengelolaan Energi Baru dan Terbarukan

TIMESINDONESIA, NUSA DUA – Pemerintah Indonesia bahu membahu dengan pemuda ASEAN untuk menyiptakan inovasi dan ide brilian dalam mengelola sebanyak 17 ribu gigawatt potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Asia Tenggara.
Langkah ini diharapkan mampu memajukan pengembangan energi bersih guna mencapai tujuan emisi karbon nol pada 2060 atau lebih cepat.
Advertisement
Forum Pemuda Asia Tenggara (SAYEF) berhasil menggali berbagai gagasan ini. Forum ini menyajikan tiga topik utama yakni energi terbarukan, efisiensi energi dan konservasi, serta interkonektivitas dan teknologi ramah lingkungan.
"Momen ini menjadi modal berharga dalam upaya kita mendorong transisi energi," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Jumat (25/8/2023). Diharapkan pemuda dapat memberikan kontribusi dalam mendukung ketahanan energi terbarukan.
Dengan meningkatnya kebutuhan energi bersih, Rencana Aksi Kerja Sama Energi ASEAN memperkirakan bahwa porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi primer akan mencapai sekitar 23 persen dan porsi EBT pada kapasitas pembangkit mencapai 35 persen pada 2025.
Selain itu, M Rauf, perwakilan pemuda Indonesia, menegaskan pentingnya menyediakan lapangan kerja berwawasan ramah lingkungan. Ia juga menyoroti tentang peningkatan kolaborasi pemuda dalam sektor energi dan distribusi pendanaan yang lebih merata.
Mark Devon, perwakilan dari Filipina, menekankan pentingnya pemberdayaan kelompok rentan, wanita dan anak muda di sektor energi terbarukan. Sementara Jeevaneswaran dari Malaysia, menyoroti pentingnya upaya reboisasi dan efisiensi energi.
Gagasan para pemuda ASEAN ini akan dibahas lanjut oleh para Menteri Energi ASEAN dan sejumlah korporasi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |