Peristiwa Daerah

Diduga Monopoli Harga, Bupati Serang Akan Panggil PT Wilmar Padi Indonesia

Selasa, 29 Agustus 2023 - 13:59 | 156.45k
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah (Foto: Muhammad Uqel Assathir/TIMES Indonesia)
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah (Foto: Muhammad Uqel Assathir/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SERANGBupati Serang Ratu Tatu Chasanah akan memanggil PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) terkait adanya dugaan monopoli harga padi yang mengakibatkan para pengusaha kecil penggilingan padi di Kabupaten Serang kesulitan mendapatkan bahan baku padi. 

"Nanti, InsyaAllah kami akan fasilitasi untuk duduk bersama," kata Bupati Ratu Tatu Chasanah kepada TIMES Indonesia, Selasa (29/8/2023). 

Advertisement

Ia mengatakan, sebelumnya Pemkab Serang telah mempertemukan antara PT Wilmar Padi Indonesia dengan perwakilan Komunitas Penggilingan Padi Banten. Namun, belum menemukan solusi konkret atas permasalahan yang terjadi.

"Saya sudah mempertemukan, namun mereka minta untuk membuat semacam MOU khusus untuk penggilingan padi di Kabupaten Serang," ujarnya. 

Dikatakan Tatu, pihaknya akan memastikan kedepan tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan padi. Ia mendesak agar PT Wilmar Padi Indonesia memberikan ruang usaha bagi para pengusaha kecil. 

"Saya meminta agar para pemilik penggilingan padi diberikan ruang. Jadi, kalau PT Wilmar perusahaan besar," tegasnya.

Sebelumnya, para pemilik penggilingan padi yang tergabung dalam Komunitas Penggilingan Padi Banten siap melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran terkait dugaan PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) yang melakukan monopoli harga padi. 

Perwakilan Komunitas Penggilingan Padi Banten Cecep Saefulloh mengatakan, yang menjadi tuntutan utama dalam aksinya nanti, para pemilik penggilingan padi mendesak agar PT Wilmar Padi Indonesia segera ditutup.

"Kami dari masyarakat terkhusus Komunitas Penggilingan Padi Banten agar PT Wilmar Padi Indonesia ditutup," ujar Cecep kepada TIMES Indonesia, Minggu (27/8/2023).

Dikatakan Cecep, monopoli yang dilakukan PT Wilmar Padi Indonesia yakni dengan cara membeli padi dari para petani di wilayah Banten dengan harga yang cukup tinggi. Hal ini berdampak pada harga jual beras di pasaran yang menjadi tinggi.

"Dampaknya mungkin bukan kita saja para pengusaha penggilingan padi, tapi juga dirasakan oleh masyarakat yang tidak mempunyai sawah ya mereka beli berasnya dan sekarang harga beras di pasaran sudah mencapai 15 ribu per kilo," katanya. 

Akibat kenaikan harga beras tersebut, kata Cecep, berdampak juga pada angka kemiskinan di Banten lantaran banyak masyarakat yang mengeluhkan mahalnya harga beras. Padahal, sebelum ada PT Wilmar Padi Indonesia di wilayahnya, harga beras masih terbilang murah.

"Akibat kenaikan bahan pokok ini menjadi peningkatan kuantitas kemiskinan di Indonesia akibat ketidakmampuan membeli beras. Dulu itu sebelum adanya PT Wilmar Padi Indonesia harga beras bisa 7 ribu tapi sekarang paling murah itu 12 ribu," tegasnya. 

Sampai berita ini ditulis, pihak PT Wilmar Padi Indonesia sendiri belum bisa dimintai keterangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES