Peristiwa Daerah

MV National Geographic Orion Tiba di Sumba Timur, Ini Penjelasan Pelindo

Kamis, 31 Agustus 2023 - 17:17 | 51.81k
Kunjungan wisatawan MV National Geographic Orion di Sumba Timur disambut para penari (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)
Kunjungan wisatawan MV National Geographic Orion di Sumba Timur disambut para penari (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Kapal MV National Geographic Orion berbendera Bahamas yang mengangkut 93 wisatawan tiba di pelabuhan Waingapu, Sumba Timur.

“Kunjungan MV National Geographic Orion yang bersandar di pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur pada Minggu 20 Agustus 2023 memang benar dengan mengangkut 93 orang penumpang dari pelabuhan sebelumnya Tenau Kupang,” jelas General Manager PT Pelindo Waingapu Firman Fahruraji, Kamis (30/8/2023).

Kedatangan MV National Geographic Orion disambut oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Waingapu, Kacab. PT Pelni (Persero) Waingapu selaku Agen MV National Geographic Orion serta para stakeholder pelabuhan.

Kedatangan tersebut diawali dengan penyambutannya tarian daerah Sumba oleh 40 orang penari dan dilanjutkan dengan pengalungan selendang oleh GM Pelabuhan Waingapu.

National-Geographic-2.jpgGM Pelindo Waingapu Firman Fahruraji saat pengalungan selendang kepada seorang wisatawan (FOTO:  Habibudin/TIMES Indonesia)

Firman mengatakan, salah satu yang menarik dari pengalungan selendang dalam budaya Sumba Timur adalah makna dari motif kain khas Sumba dengan beberapa simbol yang memiliki arti sebagai harapan, doa-doa dan nasihat baik lainnya bagi penerima dan pengguna selendang tersebut.

“Yah, tentunya dengan pengalungan selendang itu ada maknanya dari motif kain khas Sumba Timur yang merupakan simbol bahwa itu memiliki arti dari pengguna selendang itu,” tuturnya.

Ia menjelaskan, setelah pihaknya menerima tamu MV National Geographic Orion dilanjutkan dengan perjalanan wisata menuju rumah adat Watumbaka yang ditempuh sekitar kurang lebih 20 menit perjalanan dari pelabuhan Waingapu ke lokasi.

Setibanya di lokasi tambah Firman, para tamu langsung disuguhkan dengan aktivitas menenun dari para “Mama mama Tenun”, istilah bagi para wanita penenun kain di Sumba Timur. Selain aktivitas tenun juga wisatawan juga dapat melihat langsung situs kuburan berupa pahatan batu besar (Megalitik) yang menandakan status sosial dari jenazah semasa hidupnya.

National-Geographic03.jpg

Bukan itu saja, selain itu terdapat juga peti jenazah penganut aliran kepercayaan Marapu (Leluhur) yang belum dikebumikan kurang lebih 1 tahun dikarenakan ada tahapan adat tertentu dari penganut Marapu sebelum akhirnya dikebumikan yang memakan wakti cukup lama.

Firma mengungkapkan, wisatawan MV National Geographic Orion sangat antusias. Namun keterbatasan waktu membuat mereka tak bisa berlama-lama di Sumba Timur.

“Jadi setelah rombongan wisatawan kembali ke palabuhan Waingapu dan langsung melanjutkan perjalan mereka ke daerah lain, ke Labuan Bajo,” papar Firman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES