Peristiwa Daerah

Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan Hasilkan 9 Rekomendasi untuk Masa Depan

Jumat, 01 September 2023 - 09:46 | 62.00k
Para tokoh sufi dunia saat konferensi membahas rekomendasi masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara. (FOTO: Jatman for TIMES Indonesia)
Para tokoh sufi dunia saat konferensi membahas rekomendasi masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara. (FOTO: Jatman for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Konferensi World Sufi Assembly atau Muktamar Sufi Internasional ke-4, yang diselenggarakan 29-31 Agustus 2023 di Sahid Convention Center, Pekalongan, Jawa Tengah, telah berhasil menghasilkan sembilan rekomendasi penting.

Acara ini diresmikan ditutup oleh Kementerian Pertahanan pada Kamis (31/8/2023) kemarin. Tema yang diusung pada konferensi ini adalah 'Karya Sufi Kontemporer di Dunia yang Dinamis'.

Advertisement

Lebih dari 70 tokoh dari berbagai belahan dunia, termasuk para cendekiawan, syekh tarekat, akademisi, ekonom, pakar media, serta tokoh agama dari dalam dan luar negeri, telah berpartisipasi dalam Muktamar Sufi Internasional.

Salah satu poin utama yang diangkat dalam Muktamar adalah urgensi pengembangan tarekat Sufi dalam berbagai aspek kehidupan.

Berdasarkan paparan dan rekomendasi yang dihasilkan, terdapat sembilan rekomendasi utama yang mencakup bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan hubungan antar masyarakat.

Rekomendasi pertama menghargai dukungan Presiden Republik Indonesia dan penyelenggaraan forum ini, serta ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat Pekalongan atas keramahtamahan mereka.

Rekomendasi kedua menyerukan pengintegrasian, pengaturan, dan institusionalisasi upaya tarekat Sufi, serta pembentukan divisi yang bertanggung jawab atas perencanaan, strategi, dan dokumentasi.

Poin ketiga mendorong tarekat Sufi untuk terlibat dalam investasi di bidang pertanian, pembangunan berkelanjutan, dan energi terbarukan guna mencapai swasembada ekonomi.

Rekomendasi keempat mengajak tarekat Sufi untuk berkontribusi pada pembentukan pasar ekonomi bersama dan berkolaborasi dengan sektor industri dan pertanian.

Dalam rekomendasi kelima, tarekat Sufi diimbau untuk memberikan kontribusi pada pendidikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai sufistik ke dalam kurikulum dan membantu generasi muda menghadapi pengaruh media sosial.

Rekomendasi keenam mengajak untuk melanjutkan pelaksanaan Muktamar setiap tahun dan menyelenggarakan acara serupa di wilayah Islam lainnya.

Selanjutnya, rekomendasi ketujuh menyerukan pelestarian nilai-nilai keluarga dan menentang propaganda yang bertentangan dengan fitrah manusia.

Rekomendasi kedelapan mengusulkan pendirian kantor cabang Majelis Sufi Dunia di setiap benua dan pembentukan komite khusus untuk mendukung pendirian Universitas Al-Ihsan serta lembaga media yang mendukung penyebaran nilai-nilai tasawuf.

Rekomendasi kesembilan, mendorong dialog dan kepentingan nasional dalam negara-negara yang mengalami kerusuhan internal. Tarekat Sufi juga diajak untuk memperkuat hubungan damai antar masyarakat dan berkontribusi dalam menemukan solusi bagi masalah dunia Islam.

Muktamar Sufi Internasional ini secara jelas telah melahirkan rekomendasi yang luas dan bermakna bagi masa depan, mencakup berbagai aspek kehidupan dan lingkungan.

Dengan partisipasi para tokoh dan pemimpin tarekat Sufi dari berbagai belahan dunia, harapannya adalah rekomendasi-rekomendasi ini akan menjadi dasar untuk tindakan nyata yang membawa perubahan positif dalam masyarakat global. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES