Peristiwa Daerah

Tiket Pesawat Mahal, Bupati: Sumba Timur Butuh Pariwisata Ketenangan

Jumat, 01 September 2023 - 11:31 | 82.30k
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing. (Foto: Habibudin/TIMES Indonesia)
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing. (Foto: Habibudin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Minimnya armada angkutan udara (pesawat udara) berdampak pada mahalnya harga tiket di Sumba Timur. Namun, Pemerintah Daerah (Pemda) terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan di sektor ekonomi pariwisata.

“Kita tahu bahwa hingga saat ini harga tiket pesawat masih mahal namun di sisi lain kita butuh pariwisata ketenangan,” kata Bupati Sumba Timur Khristofel Praing, Jumat (1/9/2023).  

Advertisement

Ia menjelaskan, kenaikkan harga tiket transportasi udara saat ini menjadi tren isu di Kabupaten Sumba Timur karena sektor pariwisata menjadi terdampak sehingga berpengaruh pada ekonomi masyarakat.

Menurut Khristofel, pihaknya selaku Bupati dan Pemerintah Daerah Sumba Timur sudah berusaha semampunya dengan bersurat ke kementerian terkait. Selain itu, menjalin hubungan dengan Asosiasi Travel Agen, dan institusi lainnya.

“Tentu, secara pribadi saya merasa adanya berkah buat Pulau Sumba, mengapa? Kita memiliki kesempatan untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor jasa ini. Dengan demikian masyarakat kita sendiri menjadi pemilik, pelaku, dan penikmat bagi kemajuan kepariwisataan daerah kita ke depan,” paparnya.

Ia mengungkapkan, pasca pandemi Covid-19 atau sekarang ini wisatawan yang datang ke Pulau Sumba, khususnya di Kabupaten Sumba Timur, adalah wisatawan kelas menengah ke atas. Tentunya, wisatawan kelas ini pola perjalanan wisatanya memanfaatkan paket perjalanan wisata Sumba Timur.

“Saya pikir kita tetap jaga keaslian dan kealamian destinasi kita. Ada yang jauh kita benahi dan sesuaikan dengan dana perimbangan daerah,” tuturnya.

Ia pun tidak mendsikreditkan daerah lain. Salah satu contoh Bali di tahun 1980-1990 adalah Sumba di tahun sekarang. Bagaimana Bali sekarang dan apa yang dihadapi mereka dari sisi lingkungan sosial dan sebagainya.

“Bayangkan jika harga tiket pesawat murah bagaimana dengan daya tampung Sumba kita? Dampaknya? Sumber daya manusianya? Adat dan tradisi dalam kearifan lokal kita? Oleh sebab itu kita usahakan harga tiketnya pas-pasan (terjangkau) semoga apa yang kita rencanakan berjalan baik dan lancar. Jadi saya berkesimpulan bahwa Sumba butuh pariwisata ketenangan (serenty tourism) bukan pariwisata massal (mass tourism),” papar dia.

Khristofel menyampaikan kunjungan wisatawan di Kabupaten Sumba Timur tahun 2021 pasca Covid-19 sebanyak 16.539 orang. Tahun 2022 jumlah 46.298 orang atau meningkat sekitar 46,3 persen. Sedangkan wisatawan Nusantara sebanyak 44.896 orang mancanegara sebesar 1.402 orang.

Di tahun 2023 kunjungan wisatawan dari bulan Januari-Juni atau semester I adalah 14.170 orang wisatawan nusantara dan 1.200 orang wisatawan mancanegara.

“Untuk bulan Juli 2023, wisatawan Nusantara 3.554 orang. Wisatawan mancanegara 334 sehingga total wisatawan yang masuk Sumba Timur sebanyak 3.888 orang,” terang Khristofel. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES