Catat, Ini Waktu Terjadinya Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Warga Indonesia yang tinggal di kawasan garis ekuator akan merasakan fenomena unik pada periode September hingga Oktober 2023 ini, salah satunya adalah wilayah Banyuwangi, Jawa Timur. Masyarakat akan mengalami pada suatu siang hari tanpa ada bayangan.
Loh kok bisa? Ya, merujuk situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hari tanpa bayangan adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya itu disebut sebagai Kulminasi Utama.
Advertisement
Nah, pada kulminasi utama itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di bisa disebut titik zenit. Hal itulah yang mengakibatkan bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.
Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Rezky P. Hartiwi, sedang memantau data kulminasi utama. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)
Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Rezky P. Hartiwi, mengatakan jika fenomena Hari Tanpa Bayangan itu juga akan bisa dirasakan oleh warga Banyuwangi.
“Jika merujuk dari rilis data BMKG, fenomena hari tanpa bayangan, atau waktu kulminasi utama akan bisa dirasakan warga Banyuwangi pada tanggal, 14 Oktober 2023, pukul 11.08.39 WIB,” ucapnya, Sabtu (02/09/2023).
Rezky menyebut, fenomena tersebut tidak akan berpengaruh apapun terhadap kondisi lingkungan atau kesehatan, hanya saja ada kemungkinan suhu udara diprediksi akan semakin panas.
“Tidak banyak pengaruh pada saat fenomena hari tanpa banyangan terjadi dan secara garis besar fenomena kulminasi utama matahari atau hari tanpa bayangan ini tidak berbahaya,” tandasnya.
Sebagai informasi, menurut penjelasan dari BMKG di laman resminya, sebab terjadinya fenomena hari tanpa bayangan ialah karena bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang revolusi bumi. Artinya, posisi planet ini dengan matahari akan terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara hingga 23,5 derajat Lintang Selatan. Hal itulah yang disebut sebagai gerakan semua harian matahari.
Lebih rinci, menurut Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, pada tahun 2023 matahari tepat berada di khatulistiwa pada 21 Maret pukul 04.24 WIB dan 23 September pukul 13.50 WIB. Adapun pada tanggal 21 Juni pukul 21.57 WIB matahari berada di titik balik Utara dan pada tanggal 22 Desember pukul 10.27 WIB matahari berada di titik balik Selatan. (*)
Pewarta : Anggara Cahya (MG-456)
Editor :
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |