Kisah Yunus Santri Tebuireng Tunaikan Ibadah Haji dengan Gowes

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Kisah perjuangan Yunus (42), seorang santri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, menjadi inspirasi bagi banyak orang. Yunus, yang bercita-cita menunaikan ibadah haji ke Makkah, memutuskan untuk menjalani perjalanan spiritual ini dengan cara yang sangat unik yakni dengan bersepeda.
Perjalanan Yunus dimulai dari kediamannya di Malang menuju Makkah yang berjarak ribuan kilometer jauhnya. Dia membawa sepeda tua yang menjadi kendaraan tunggalnya dalam mengejar mimpi suci ini.
Advertisement
Keputusannya untuk menggunakan sepeda onthel sebagai sarana perjalanan ke tanah suci mengundang perhatian banyak orang, karena jarang ada yang memilih cara ini dalam menunaikan ibadah haji di tengah kecanggihan teknologi.
Dengan semangat dan tekad yang kuat, Yunus memulai perjalanan panjangnya. Ia menghadapi tantangan cuaca, medan berat, dan kondisi jalan yang tidak selalu ramah terhadap sepeda hingga ganti ban luar sebanyak 2 kali dan ban dalam sebanyak 9 kali.
Namun, Yunus tidak pernah menyerah. Dia melewati desa-desa, kota-kota kecil, dan jalanan terpencil, sering kali mengandalkan keramah-tamahan orang yang ditemuinya di sepanjang perjalanan.
Salah satu momen paling mengesankan dalam perjalanan Yunus adalah ketika dia tiba di perbatasan negara. Dia harus menghadapi berbagai prosedur administratif yang rumit dan mengurus dokumen perjalanan untuk sepedanya.
“Saya bahkan punya paspor sebanyak 4, Alhamdulillah, perjalan hampir satu tahun,” ungkapnya kepada awak media saat tiba di Tebuireng, Kamis (7/9/2023).
Namun, keinginan untuk mencapai Makkah menjadikannya semakin gigih. Perjalanan Yunus juga memungkinkan dia untuk berinteraksi dengan berbagai orang dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Dia mengalami keramahtamahan yang luar biasa dari orang-orang yang dia temui di sepanjang jalan, yang sering kali memberikannya tempat beristirahat dan makanan.
“Uang saku 300 ribu, sampai saat ini uang itu masih utuh. Alhamdulillah kuasa Allah SWT dalam perjalanan dipertemukan dengan orang-orang baik,” paparnya.
Setelah berbulan-bulan perjalanan yang menguras tenaga dan pikiran, Yunus akhirnya tiba di Makkah. Dia tiba di Tanah Suci dengan rasa syukur yang mendalam dan harapan yang terpenuhi.
Perjalanan yang diawali dengan sepeda onthel tua akhirnya berbuah hasil yang indah, Yunus berhasil menunaikan ibadah haji, salah satu rukun Islam yang paling suci, dengan cara yang sangat unik.
“Pertama kali lihat ka’bah air mata saya langsung mengalir. Terharu dan tidak percaya bisa menunaikan ibadah haji,” jelasnya.
Kisah perjuangan Yunus adalah bukti bahwa tekad, keyakinan, dan ketekunan dapat membantu seseorang mengatasi segala rintangan dalam mencapai impian suci. Selain itu, ia juga menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya dalam mengejar tujuan yang suci dan mulia.
Dari perjalanan panjang itu, Yunus terinspirasi perjalanan KH Hasyim Asyari yang pernah menunaikan ibadah haji melalui jalur darat. "Ibadah haji itu soal niat, bukan harta. Buktinya saya hanya bawa uang Rp 300 ribu, bisa menunaikan ibadah haji," pungkas alumnus pondok Tebuireng Jombang yang saat ini tinggal di Kasembon Kabupaten Malang ini.
Dalam pantauan di lokasi, Yunus Yunus datang ke Tebuireng pada Kamis (7/9/2023) siang. Yunus menggowes sepedanya dengan perlahan. Di bagian belakang sepeda tersebut terdapat tas besar berisi perbekalan. Kemudian ada bendera lambang NU (Nahdlatul Ulama) serta bendera merah putih.
Begitu memasuki pesantren Tebuireng, Yunus disambut hangat oleh santri dan pengurus pesantren tersebut. Nampak dalam rombongan penyambutan itu salah satu pengasuh Tebuireng KH Irfan Yusuf Hasyim, nampak pula H Lukman Hakim, mundir pesantren.
Gus Irfan, panggilan akrab KH Irfan Yusuf, mengucapkan selama datang kepada Yunus. Keduanya berangkulan. Lalu meminta Yunus untuk membaca doa yang diamini seluruh santri. Dia juga meminta santri untuk mencontoh Yunus. "Sesulit apa pun kalau ada niat, pasti bisa terlaksana. Seperti yang dilakukan Yunus, menunaikan ibadah haji dengan naik sepeda gowes," ujar Gus Irfan.
Setelah itu, Yunus juga menyempatkan waktu untuk berziarah ke makam muassis Tebuireng yang terletak di komplek makam Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |