Harga Beras Naik, Pemkot Malang Sarankan Beralih ke Jagung dan Umbi-umbian

TIMESINDONESIA, MALANG – Pemkot Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang merespons soal lonjakan harga beras yang sudah terjadi hampir dua pekan ini.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan, kenaikan harga beras ini dikarenakan adanya kenaikan Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat para petani.
Advertisement
"Musim panen kan sudah lewat, yaitu Juli 2023. Harga GKP saat ini rata-rata Rp7.400 per kilogram. Hal ini memicu kenaikan harga beras premium dan medium," ujar Slamet, Jumat (8/9/2023).
Berbagai upaya diakui Slamet telah dilakukan. Dengan menggandeng Diskopindag Kota Malang dan Bulog Malang untuk melakukan penambahan pasokan ke para pengecer beras.
Namun, untuk menyiasati hal tersebut, dirinya juga menyarankan kepada para konsumen untuk sementara bisa beralih ke jagung hingga umbi-umbian sebagai pengganti beras.
"Kita punya keanekaragaman pangan. Kita arahkan bisa konsumsi Jagung, Umbi-umbian, seperti Ketela Pohon, Kentang hingga pisang," ungkapnya.
Pihaknya juga selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk konsumsi Jagung hingga umbi-umbian sebagai pengganti beras.
Namun, diakui Slamet memang masyarakat masih sedikit enggan beralih dari beras, karena memang konsumsi beras merupakan budaya utama dari masyarakat Indonesia.
"Masyarakat kita kalau gak nasi kan katanya belum makan. Tapi kita terus sosialisasi. Ada juga yang sudah mencampur seperti nasi jagung," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengakui adanya kenaikan yang cukup signifikan untuk harga beras.
Pihaknya bersama Bulog juga telah gencar melakukan operasi pasar. Seperti pada hari Jumat (8/9) ini, sudah ada 5 pasar yang ia sasar.
"Operasi sudah sering kita lakukan. Hari ini ada 5 pasar, kita sasar dengan Bulog dan kita isi toko-toko dengan beras medium," tuturnya.
Tak hanya itu, upaya selanjutnya dari Pemkot Malang, yakni segera menggelar pasar murah dibulan September hingga Oktober 2023 mendatang.
Hal ini sebagai upaya menekan harga pangan naik, salah satunya beras.
"Bulan ini kita lakukan pasar murah. Kita masih petakan. Pastinya menyasar setiap kecamatan secara merata," tandasnya.
Seperti berita sebelumya, harga beras di Kota Malang saat ini tengah melonjak tajam. Bukan hanya beras biasa, namun beras milik Bulog yang biasa dijual per 5 kilogram juga naik cukup signifikan.
Untuk beras Bulog medium, naik sekitar Rp8 ribu dari harga awal Rp47.250 kini menjadi Rp54.500 per lima kilogramnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |