Peristiwa Daerah

Wedding Flare Bikin Warga Suku Tengger Marah, Wisata Gunung Bromo Ditutup Total

Jumat, 08 September 2023 - 16:16 | 103.04k
Kebakaran Savana Gunung Bromo yang disebabkan wedding flare. (Foto: tangkapan layar video medsos)
Kebakaran Savana Gunung Bromo yang disebabkan wedding flare. (Foto: tangkapan layar video medsos)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOWedding Flare menyebabkan kebakaran Savana bukit TeletubbiesGunung Bromo, bikin warga Suku Tengger marah. Akibatnya, obyek wisata ini ditutup secara total untuk sementara waktu.

Itu diungkapkan tokoh sesepuh warga Suku Tengger, Supoyo. Ia menyebut, warga yang bermukim di sekitar Gunung Bromo, saat ini marah besar akibat kebakaran yang disebabkan wedding flare itu.

Advertisement

“Bagaimana tidak marah, tiap hari pemukiman warga diselimuti asap kebakaran itu. Warga juga capek membantu memadamkan api karena wedding flare. Sedangkan, wisata Gunung Bromo adalah mata pencaharian mereka, wajarlah jika mereka marah,” ungkap Supoyo, saat hadir dalam pres rilis di Mapolres Probolinggo, Kamis (7/9/2023).

“Selain itu, polusi udara juga semakin meningkat, bikin mudah terkena sesak nafas. Di kawasan Gunung Bromo juga banyak tempat-tempat yang sakral,” terangnya.

Kasi wilayah 1 Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Didit Sulastyo mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan upaya-upaya untuk memadamkan api di Savana Bromo.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan melakukan penutupan secara total untuk sementara waktu. Wisata Gunung Bromo akan dibuka setelah api bisa dipadamkan nanti,” ungkap Didit Sulastyo, yang juga hadir dalam pres rilis di Mapolres Probolinggo.

Ia juga mengimbau, bagi para pelaku wisata maupun penyedia jasa wisata, agar berwisata sesuai aturan regulasi yang berlaku. Jika ingin berwisata di kawasan Bromo, aturan regulasi yang berlaku seperti, tidak membawa barang yang mudah terbakar, dan lain sebagainya.

Jika sduah terjadi seperti ini kata Didit Sulastyo, tidak hanya di Savana saja yang terbakar. Tapi, ada beberapa populasi tanaman, dan satwa yang dilindungi ikut terkena dampak dari kebakaran ini.

bromo.jpg

“Jangam sampai satwa dilindungi itu punah begitu saja. Mari kita menjaganya bersama-sama. Selain itu, seperti bunga edelwais, yang memang hanya ada di kawasan tertentu saja. Itu jangan samapai punah juga,” ucapnya.

Pasca kebakaran itu, Wibowo Eka Wardhana (41) warga Tompokersan Lumajang, seorang manajer wedding organizer telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polres Probolinggo, terkait kasus kebakaran Savana bukit Teletubies di kawasan wisata Gunung Bromo, pada Rabu (6/9/2023) sekitar pukul 11.30 WIB lalu.

Polisi menyebut, kebakaran Sava Gunung Bromo, itu akibat kelalaian pengunjung yang menggunakan flare asap saat foto prewedding. Tersangka juga tidak mengajukan izin saat akan melakukan prosesi prewedding itu ke pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana mengatakan bahwa, kebakaran Savana bukit Teletubbies Gunung Bromo, dikarenakan akibat wedding flare, oleh pengunjung, salah satu dari lima flare asap meletus saat dinyalakan sehingga mengekuarkan percikan api yang akhirnya membakar rerumputan kering di Padang Savana tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES