Peristiwa Daerah

Berikut Desain Jalan Kelok 18 Yang Membelah Bantul -Gunungkidul, Warga Purwosari Diharapkan Bersiap Hadapi Perubahan

Minggu, 10 September 2023 - 14:16 | 94.65k
Jalan kampung di wilayah Girijati Purwosari Gunungkidul yang terkena dampak pembangunan Kelok 18 foto Edis /Times Indonesia
Jalan kampung di wilayah Girijati Purwosari Gunungkidul yang terkena dampak pembangunan Kelok 18 foto Edis /Times Indonesia
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Proyek prestisius infrastruktur kelok 18 yang merupakan bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang membentang di kawasan perbukitan Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul sampai Kalurahan Girijati, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul telah mulai dikerjakan. 

Proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia dengan panjang jalan 5,6 kilometer ini menyedot anggaran APBN mencapai Rp254 miliar dan ditargetkan rampung selama 720 hari atau 2 tahun sampai 2025. 

Advertisement

Dengan biaya yang cukup fantastis itu, lalu bagaimana desain proyek yang disebut-sebut bakal menjadi ikon anyar di kawasan Pantai Selatan wilah Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

Site Operasional Manager Waskita Karya dan PP KSO, Acep ii, selaku  pelaksana proyek, menerangkan, bahwa desain proyek jalan ini sebenarnya hampir sama seperti proyek-proyek JJLS  yang sudah selesai dikerjakan. 

Yakni jalan akan dibuat dua lajur, yang masing masing lajur lebarnya 7 meter, dengan tambahan 1,5 meter pada bahu jalan. Jalan ini nanti akan dibuat berkelok, yang kemudian dikenal dengan sebutan kelok 18. Padahal sebenarnya, jumlah kelok itu lebih dari 18 kelokan.  

"Itu (kelok 18) istilah istilah lokalan saja, kalau sebenarnya bukan cuma kelok 18 malah lebih, cuma sebutan disini aja kelok 18. Mungkin karena banyak kelok kannya," ungkap Acep kepada wartawan, Minggu (10/9/2023). 

Selanjutnya, di ruas kurang lebih 1,9 kilometer nantinya akan dibangun jembatan yang total bentangan mencapai 50 meter.  Ini karena kondisi di ruas ini merupakan tebing tinggi dan lembah yang cukup dalam. Didamping itu, di ruas kurang lebih 3,2 kilometer akan dilengkapi dengan fasilitas rest area untuk para pengendara yang ingin beristirahat atau sekadar menikmati pemandangan di sekitar lokasi. 

Sementara itu, Camat Purwosari Wahyu Ardi Nugroho, menyambut baik telah dimulainya proyek yang merupakan bagian strategis program nasional untuk pengembangan kawasan selatan khususnya DIY ini.

 Ia pun berharap masyarakat segera bersiap dengan menyesuaikan perubahan yang ada. Sehingga, masyarakat tidak hanya sekadar menjadi penonton saja. Namun bagaimana, hal itu menjadi peluang  besar yang dapat menguntungkan warga sekitar.

 "Seiring dengan pembukaan Jalan ini masyarakat harus bersiap, saya sampaikan pertanian harus menyesuaikan menanam tanaman yang memungkinkan menjadi buah tangan. Yang UMKM punya lahan kerajinan jadi mereka tidak jadi penonton dan ini sudah sering saya sampaikan untuk realnya, yang paling penting menyakinkan bahwa ini merupakan jalan pembuka supaya semua berjalan lancar," ujar Ardi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES