Peristiwa Daerah

Jadi Wellness Tourism, Sandiaga Uno Dukung Pelestarian dan Pengembangan Jamu

Rabu, 13 September 2023 - 21:26 | 42.58k
Seminar Nasional dan Expo Jamu Jawa Timur 2023 yang diadakan di Aula Pasca Sarjana FEB UB, Rabu (13/9/2023). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Seminar Nasional dan Expo Jamu Jawa Timur 2023 yang diadakan di Aula Pasca Sarjana FEB UB, Rabu (13/9/2023). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Brawijaya (UB) melaksanakan kegiatan Seminar Nasional dan Expo Jamu Jawa Timur 2023. Kegiatan dilaksanakan di Aula Pasca Sarjana Lantai 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB pada Rabu (13/9/2023). Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengkaji lebih dalam peluang dan terobosan untuk melestarikan dan mengembangkan obat-obatan tradisional atau jamu di Indonesia.

Pada diskusi tersebut hadir sebagai pemateri Ketua Dewan Jamu Indonesia Mayjen TNI (Purn.) dr. Daniel Tjen, Sp. N,; CEO Rumah Atsiri Paulus Mintarga; Peneliti Jamu UB Prof. Elok Zubaidah; Peneliti Jamu UNAIR Prof. Sukardiman; tamu luar Negeri Prof. Mikio Nishizawa. Sesi diskusi tersebut dipandu oleh Ketua Panitia Sarasehan Peresmian DJI Jatim Prof. Sasmito Djati.

Advertisement

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno yang hadir secara online memberikan arahan dan pandangan terkait jamu dan Pariwisata Indonesia. Sandiaga menyampaikan bahwa Jamu juga dapat dijadikan pula sebagai salah satu bagian pariwisata Indonesia.

"Wisata kebugaran  atau wellness tourism ini merupakan salah satu destinasi yang dicari oleh dunia global," ucapnya.

Dengan semakin baik dan tumbuhnya ekosistem pengusaha jamu di Indonesia,  hal itu juga akan mengangkat kearifan lokal NKRI,  serta berpotensi sebagai sumber penghasilan negara yang strategis.

"Pengembangan ekosistem pariwisiata Indonesia dilaksanakan dengan banyak unsur. Pengembangan obat herbal salah satunya untuk wadah pelestarian budaya dan kearifan lokal Indonesia," imbuhnya.

Ketua Panitia, Sasmito Djati menyampaikan bahwa Jamu di Indonesia memiliki berbagai ciri khas dan keunikan. "Banyak hal yang terkadang tidak dapat diselesaikan dengan berbagai obat-obatan medis, tetapi terkadang obat tradisional atau jamu hadir sebagai solusi," kata dia.

Sehingga pihaknya berharap, dari adanya kegiatan ini, nanti akan ada rekomendasi aturan- aturan yang diusulkan kepada pemerintah terkait dengan eksistensi jamu di Indonesia.

Wakil Rektor IV UB, Andi Kurniawan S.Pi., M.Eng. D.Sc UB membuka kegiatan seminar dan sarasehan pembentukan dewan jamu Indonesia Jatim tersebut. Andi menyampaikan diantaranya adalah ada hal menarik tentang jamu di Indonesia.

Bahwasanya banyak sekali penyembuhan penyakit dan berbagai racun telah dilakukan sejak zaman purba penemuan manusia. Jamu merupakan salah satu kearifan lokal yang yang dapat dijafikan untuk membangun peradapan di masa depan.

“Pertama kali ditemukan berbagai panduan penulisan pembuatan jamu ditemukan bersamaan dengan ditemukannya manusia purba di Indonesia. Jamu merupakan kearifan lokal Indonesia. Hal ine dapat dijadikan salah satu kekuatan Indonesia untuk mencapai masa keemasa 2045. Selamat berseminar, semoga dinerikan kelancaran dan menghasilkan banyak hal yang bermanfaat baginkemajuan UB dan Indonesia,” ucap Andi. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES