Peristiwa Daerah

Nelayan Morotai Hanyut ke Filipina, Begini Kronologi dan Pemulangan Sukri dan Yusup

Kamis, 14 September 2023 - 10:50 | 60.63k
Danposal  Miangas, Lanal Melanguane, Sanger Talaut, Letda Laut (P) Buntomo Sampe, saat bersama nelayan Morotai. (Foto: dok. Lanal For TIMES Indonesia).
Danposal  Miangas, Lanal Melanguane, Sanger Talaut, Letda Laut (P) Buntomo Sampe, saat bersama nelayan Morotai. (Foto: dok. Lanal For TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Dua nelayan hanyut yang sebelumnya dikabarkan hilang asal Desa Loleo, Kecamatan Morotai Jaya, Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara, Sukri Suleman (41) dan Yusup Abd Rahman segera dipulangkan pada pekan ini dari Miangas, Sanger Talaut, ke Morotai melalui Kota Bitung.

Sukri dan Yusup adalah nelayan yang hanyut ke perairan negara Filipina saat melaut pada 3 September 2023 dini hari. Keduanya hanyut karena kehabisan BBM sehingga diseret arus dan gelombang hingga ke Palao, Filipina dan baru ditemukan pada Kamis (14/9/2023) di Pulau Miangas.

Advertisement

TIMES Indonesia merangkum dari Danposal Miangas, Lanal Melanguane, Sanger Talaut, Letda Laut (P) Buntomo Sampe, soal kronologi hanyutnya dua nelayan Morotai ke perairan Pulau Palao Filipina.  Hingga, keduanya terdampar ke Pulau Miangas, Sanger Talaut dan diselamatkan warga setempat sebagaimana diceritakan Sukri dan Yusup.

Letda Laut (P) Buntomo Sampe, Danposal Miangas melalui laporan kepada komandannya mengisahkan kronologinya pada 3 September 2023 sekitar pukul 04.00 WIT dini hari, Sukri dan Yusup memancing ke rumpon dengan jarak sekitar 8 mil dari garis pantai Desa Loleo, Morotai.

Sampai sore hari, sekitar pukul 15.00 WIT, BBM sudah mulai habis karena hanya membawa stok BBM 15 liter, dengan perkiraan sudah cukup untuk berangkat dan pulang. Faktanya tidak cukup, Sukri dan Yusup mulai hanyut diseret arus dan gelombang laut.

Pada 9 September 2023, tepatnya siang hari, bertemu di laut dengan nelayan asing (Filipina) di sekitar Pulau Palao Filipina. Sukri dan Yusup diberikan BBM Sekitar 4 galon ukuran 25 liter (100 liter) oleh nelayan Filipina agar bisa kembali ke Morotai.

Namun, pada 13 September 2023 sekitar pukul 20.00 waktu setempat, Sukri dan Yusup sudah mulai melihat Pulau Miangas tetapi belum bersandar. Menunggu hingga pagi hari, sekitar pukul 06.00 waktu setempat atau tepatnya pada 14 September 2023 (Kamis pagi), dua nelayan asal Morotai ini memilih sandar di sekitar pelabuhan umum Miangas.

Sekitar pukul 06.40 waktu setempat, dua nelayan yang hanyut dibawa ke Polsek Miangas. Sukri dan Yusup diberikan makanan, minum, serta dimintai keterangan soal kronologi kejadian dari awal melaut sampai ke Miangas.

Selain itu, kata Danposal Miangas, kedua nelayan tersebut juga diperiksa kesehatannya dengan tensi darah untuk Yusuf 100/60 mmhg dan Sukri 150/90 mmhg. Usai dimintai keterangan di Polsek Miangas, selanjutnya kedua nelayan asal Desa Loleo diberi tempat tinggal Posal Miangas oleh Lanal.

Selain itu, terang Danposal Miangas, kedua nelayan hanyut menggunakan perahu jenis long boat, mesin 15 PK, tidak membawa tanda pengenal (KTP) saat melaut. Sementara perlengkapan lain yang dibawa adalah alat navigasi berupa kompas dan GPS. Sukri dan Yusup rencana dipulangkan ke Morotai dalam minggu ini.

"Kami sudah kontak Kalak Talaut dan Camat Miangas untuk proses pemulangan. Rencana dua nelayan ini dipulangkan pada hari Jumat dengan menumpangi kapal Perintis dari Miangas menuju Bitung, selanjutnya ke Morotai," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES