Gedung Terminal Baru Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, Siap Beroperasi

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Dengan selesainya pekerjaan Gedung Terminal Baru Bandara Umbu Mehang Kunda (UMK) Waingapu, Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) mengadakan syukuran pengoperasional bersama Pemerintah Kabupaten Sumba Timur.
Acara dihadiri Kepala Kantor UP Bandara Umbu Mehang Kunda Waingapu, Wakil Bupati Sumba Timur, Ketua DPRD Sumba Timur, Kapolres Sumba Timur, Dandim 1601 Sumba Timur, Forkopimda dan perwakilan Maskapai Kamis (14/9/2023).
Advertisement
Kepala Kantor UP Bandara Umbu Mehang Kunda Sudarmana mengatakan, pembangunan gedung terminal baru Bandara Umbu Mehang Kunda Waingapu dilaksanakan tiga tahap. Yakni tahap I tahun 2020, tahap II tahun 2021 dan tahap III tahun 2022.
Menurutnya, pembangunan tersebut telah dilakukan verifikasi dan sertifikasi terkait dengan sarana dan prasarana dan peralatan serta keamanannya terminal Bandara Umbu Mehang Kunda Waingapu. "Pembangunan ini berdiri di atas tanah seluas 5.600 M2 yang sebelumnya selama 3 tahun lebih kita menggunakan terminal sementara seluas sekitar 400M2," katanya.
“Maka hari ini kita bersyukur memiliki bandara baru dengan menikmati fasilitas yang ada di dalamnya juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan para penumpang terhadap pengguna jasa bandara MK Waingapu,” imbuhnya.
Sementara Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu menyampaikan, syukuran pengoperasionalan ini bukan peresmian. "Kita hanya dapat menggunakan sementara. Sedangkan peresmiannya belum ada rencana. Jadi hari ini kita hanya adakan syukuran pengoperasional saja sedangkan untuk peresmiannya belum ada rencana apakah bapak Presiden atau Menteri Perhubungan yang datang meresmikan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, secara pribadi maupun Pemerintah Daerah sangat apresiasi atas pembangunan terminal baru ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para penumpang pesawat transportasi udara di Kabupaten Sumba Timur.
Ia juga mengingatkan sola masalah tarif angkutan udara di Sumba Timur yang masih mahal. “Dengan harga tiket yang mahal ini, bagaimana kita harus mengantisipasinya. Saya harap jika ada perwakilan satu maskapai di sini, jangan seakan-akan memonopoli karena sebelumnya ada pesawat NAM Air, Wings Lion air, City Link namun karena kekurangannya permintaan penumpang maka tidak ada lagi penerbangan. Jadi hanya Wings Air saja yang ada, namun janganlah mengambil kesempatan untuk menaikkan harga tiket. Kita harap yang wajar-wajar saja. Jadi ini keluhan dari masyarakat bukan dari Pemda,” tandasnya.
David menjelaskan, Pemkab hingga Kementerian Perhubungan sudah berusaha untuk menyikapi soal tarif tersebut. Pihaknya berencana mengundang beberapa maskapai untuk membahas khusus masalah ini.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur Ali Oemar Fadaq mengatakan, dengan pembangunan baru terminal Bandara Umbu Mehang Kunda ini, pihaknya berharap bertambahnya jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Umbu Mehang Kunda. Dengan banyaknya maskapai yang ada, akan terjadi persaingan dan otomatis harga tiket akan stabil.
“Di sini kan hanya ada Wings, Lion Air yang tentu menurut masyarakat pasti dibilang monopoli sehingga harga tiket melambung. Jadi pesawat harus banyak minimal ada kompetitor maka kalau ada kompetitor otomatis harga tiket turun. Nah ini tugas pemerintah agar industri pariwisata kita juga bisa naik. Gimana kalau harga tiket naik pasti wisatawan juga tidak mau kesini akan lari ke daerah lain,” papar Ali. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |