Peristiwa Daerah

Sampah Berserakan Usai Konser Dewa 19, Begini Kata Pemerhati Lingkungan

Jumat, 15 September 2023 - 13:54 | 43.85k
Sampah yang berserakan pada pagi hari di GOR Satria (15/9/2023) pasca konser Dewa 19 yang ditonton ribuan orang.(FOTO : Prasetyo For TIMES Indonesia)
Sampah yang berserakan pada pagi hari di GOR Satria (15/9/2023) pasca konser Dewa 19 yang ditonton ribuan orang.(FOTO : Prasetyo For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Konser Dewa 19 yang digelar di GOR Satria Purwokerto, Kamis malam (14/9/2023) berhasil menyedot ribuan penggemarnya di Kabupaten Banyumas.

Namun kesuksesan tersebut juga berdampak pada lingkungan GOR Satria Purwokerto dengan sampah yang berserakan di halaman GOR kebanggaan masyarakat Banyumas.

Advertisement

Dalam video yang beredar diberbagai platform media sosial, Jumat (15/9/2023) nampak pemandangan sampah yang tidak biasanya ada di komplek olahraga tersebut. Beberapa orang yang akan membersihkan namun terlihat kebingungan karena sepanjang mata memandang yang terlihat hanya sampah. Sampah yang berserakan sejak semalam pun dikumpulkan dan berhasil dibersihkan oleh petugas kebersihan.

Menanggapi fenomena sampah secara umum, pemerhati lingkungan dan sungai, Eddy Wahono mengatakan perlu kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, mengemas  sampah dan membawa ke tong sampah,  akan memberikan pengaruh efek kebaikan yang besar.

Selain itu, penyediaan tempat pembuangan sampah yang memadai harus disediakan oleh penyelenggara, disamping himbauan pada para pengunjung.

"Dampak membuang sampah sembarangan seperti yang terlihat di Komplek GOR Satria akan merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap bila tak segera diatasi, mengundang berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan, dan yang mau olahragapun malas,"katanya.

Pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah danan diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan. 

"Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi hukum yang berlaku, dan jangan pula sampai alergi bila pemangku kebijakan dikritisi masyarakat," ungkap Eddy.

Sementara pihak pemerintah kabupaten Banyumas melalui Dinas Lingkungan Hidup saat dikonfirmasi soal sampah secara umum belum bisa memberikan tanggapan.

"Nanti saya telpon mas, sedang ada agenda rapat," kata Junaedi Kepala Dinas DLH melalui pesan singkat.

Namun seperti diketahui, Kabupaten Banyumas merupakan daerah yang menjadi proyek percontohan bagi beberapa daerah di Indonesia bahkan dikutip dari akun resmi @achmad_husein menyebut organisasi yang menangani pendanaan pembangunan dunia hadir di Banyumas dalam Smart Green Asean City.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES