Terima Kaki Palsu dari DPRD Provinsi, Penyandang Disabilitas di Ngawi Tersenyum Bahagia

TIMESINDONESIA, NGAWI – Penyandang disabilitas di Kabupaten Ngawi, mendapat bantuan kaki palsu dari anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Diana Sasa.
Bantuan kaki palsu itu, diserahterimakan kepada penerima pada Sabtu (23/9/2023).
Advertisement
Teguh, penyandang disabilitas warga Kecamatan Kendal senyumnya merekah ketika menerima bantuan kaki palsu dari Diana Sasa. Sejak 2008, dirinya harus menerima takdir kehilangan kedua kaki.
Kaki palsu menjadi barang berharga bagi Teguh dan sesama penyandang disabilitas lainnya. Bagaimana pun, harga kaki palsu tidaklah murah. Ada harga yang harus ditebus demi tampak ‘utuh.’
Bantuan kaki palsu dari anggota DPRD Jatim Diana Sasa, begitu membantu Teguh. Apalagi, kaki buatan itu gratis. Cukup menolong dirinya yang hidup sederhana.
“Senang sekali sudah dibantu. Kalau beli mahal. Antara Rp4 juta sampai Rp10 juta sepasang,” kata Teguh kepada TIMES Indonesia.
Teguh mengisahkan, dirinya kehilangan kaki karena menderita sakit. Terpaksa kakinya harus diamputasi. Sejak saat itu dirinya memakai kaki palsu. Dan semenjak menyandang disabilitas, baru kali ini dia dapat bantuan kaki palsu.
“Baru kali ini dapat bantuan. Kalau dulu saya beli dari Solo,” kata Teguh terbata.
Anggaran Daerah untuk Bantuan Kaki Palsu Masih Kurang
Diana Sasa menyampaikan, alokasi anggaran daerah untuk alat bantu bagi penyandang disabilitas seperti kaki palsu dirasa masih kurang. Seperti diketahui, harga kaki palsu terbilang mahal, ketimbang kursi roda.
“Saya membantu pemerintah daerah untuk bisa mendatangkan donatur. Sehingga teman-teman difabel bisa terbantu alat bantu beraktivitas,” kata Diana Sasa.
Politisi PDI Perjuangan itu menggandeng donatur dari luar negeri, Gereja LDS. Total ada 50 an penyandang disabilitas di Kabupaten Ngawi yang menerima bantuan tangan atau kaki palsu.
Diana Sasa memandang, di era sekarang, sudah saatnya penyandang disabilitas mendapat porsi yang sama. Tidak ada lagi sekat-sekat pembedaan dari yang lain.
Dia berpandangan, saat ini pemerintah juga sudah memberikan porsi yang sama terhadap penyandang disabilitas. Itu dapat dilihat dari akses fasilitas umum yang sudah mendukung penyandang disabilitas.
“Saya rasa sekarang sudah era nya, difabel mendapat porsi yang sama seperti yang lain. Beberapa pemerintah daerah sudah memberi porsi yang cukup, seperti trotoar yang ramah difabel dan lainnya,” terang Diana Sasa.
Kaki palsu untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Ngawi, yang dibawa DPRD Provinsi Jawa Timur Diana Sasa diserahkan di kantor PDI Perjuangan Ngawi. Sebanyak 50 orang penyandang disabilitas menerima tangan atau kaki palsu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |