Video Perundungan terhadap Siswa SMP di Cilacap Viral, Pemkab Siapkan Sanksi

TIMESINDONESIA, CILACAP – Video siswa SMP di Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah yang menjadi korban pem-bully-an atau perundungan temannya beredar luas di media sosial dan kini viral.
Dalam video berdurasi 4 menit 15 detik itu mempertontonkan aksi siswa SMP yang tengah menghajar temannya. Mulai dari memukul, menendang, menginjak, serta menyeret tubuh korban.
Advertisement
Aksi itu tidak hanya dilakukan sekali, namun berkali-kali hingga korban tergeletak lemas. Di video itu juga terlihat, korban sama sekali tidak melakukan perlawanan terhadap pelaku.
Sementara, siswa lain yang berada di TKP terlihat ada yang hendak melerai, namun mereka juga diancam pelaku jika membela korban. Sehingga ancaman itu membuat siswa lainnya takut dan membuat mereka hanya bisa menjadi penonton aksi perundungan itu.
Sadmoko Danardono, Kepala Dinas P dan K Cilacap saat diwawancara. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Menurut informasi yang dihimpun, pelaku dan korban diduga merupakan sesama siswa SMP negeri di Cimanggu, Cilacap. Belum diketahui pasti penyebab aksi perundungan itu. Namun, pelaku sudah dijemput pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Cilacap Sadmoko Danardono kepada TIMES Indonesia mengatakan kejadiannya terjadi di Desa Negarajati, Cimanggu.
"Dan sekarang sudah ditangani kepolisian atau pihak berwajib. Kita percayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas masalah ini," ucapnya.
Perihal sanksi, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap menunggu hasil penyelidikan polisi terkait motivasi dan latar belakang. "Kita beri kesempatan yang berwajib untuk menangani. Nanti tinggal nunggu hasilnya seperti apa. Mudah-mudahan ini yang terakhir terjadi Cilacap," imbuh Sadmoko, Rabu (27/9/2023) siang.
Ia mengimbau kepada guru, orang tua, murid, dan seluruh masyarakat, bersama-sama mendidik, membimbing anak-anak agar mereka nanti memiliki kepribadian yang luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta berbudi pekerti yang luhur, dan mereka juga menjadi generasi yang pinter dan cerdas.
Sadmoko menandaskan akan ada evaluasi yang menunggu hasil dari pihak berwajib, kita evaluasi semuanya," tegasnya.
Karena itu, ia berharap peristiwa tersebut tidak terjadi lagi, dan kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) baik guru, kepala sekolah, orang tua, murid, termasuk masyarakat.
"Mari kita bareng-bareng mendidik, membimbing putra-putri kita semuanya agar mereka memiliki kepribadian Pancasila, memiliki budi pekerti yang luhur, yang berakhlak mulia. Dan mudah-mudahan mereka menjadi generasi yang berkualitas, yang cerdas," tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |