Peristiwa Daerah

Fenomena El Nino Berdampak pada Perikanan, Begini Langkah Pemkab Sleman

Kamis, 28 September 2023 - 12:33 | 57.98k
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Fenomena El Nino yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia mulai berimbas pada sektor perikanan dan pertanian. Dengan wilayahnya turut terdampak, Pemkab Sleman pun telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengatasi fenomena kekeringan yang mulai melanda Bumi Sembada.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan, sejumlah warga di berbagai wilayah di Kabupaten Sleman mulai merasakan fenomena El Nino.

Advertisement

Dampak itu adalah berkurangnya debit sumber air bersih pada sumur. Bahkan, sejumah petani di Kabupaten Sleman sudah mulai mengeluhkan pasokan air untuk lahannya. Baik itu petani ikan maupun komoditas pertanian lainnya.

“Sejumlah petani padi dan pemilik perikanan di Kabupaten Sleman sudah mulai mengeluh soal pasokan air,” kata Danang dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Kamis (28/9/2023).

Dampak fenomena El Nino tersebut disampaikan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat menerima kunjungan anggota Komisi IV DPR RI di Kantor Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta (SKIPM) Yogyakarta, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (27/9/2023).

Menurut Danang, fenomena El Nino berdampak pada sektor perikanan di Kabupaten Sleman. Dari pendataan yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Pemkab Sleman, sektor perikanan di Kabupaten Sleman yang terdampak fenomena El Nino mencapai seluas 126,21 hektare atau 11,13 persen dari total kolam budidaya ikan di KabupateSleman.

“Jadi, dampaknya fenomena El Nino dirasakan oleh ratusan petani ikan,” tandas Danang didampingi Kepala SKIPM Yogyakarta, Edi Santosa.

Nah, untuk meminimalisir dampak kekeringan yang terjatdi di Kabupaten Sleman, Pemkab Sleman sejumlah langkah strategis. Diantaranya, memanfaatkan teknologi budidaya nila dengan sistem bioflok.

Selain itu, pihaknya menyaranak para petani ikan agar melakukan pergantian pola tebar ikan dari ikan bersisik ke budidaya ikan non sisik. Sebab, ikan non bersisik tidak memerlukan pasokan air yang banyak. Lahan perikanan ikan non bersisik tidak membutuhkan air terus mengalir.

“Ikan non bersisik cenderung airnya diam, tidak mengalir seperti ikan lele. Kami juga menyarankan kepada para petani ikan agar menggunakan multivitamin dan probiotik pada sistema budidaya ikannya,” tandas politisi PDI Perjuangan ini.

Agar para petani ikan dan komoditas pertanian lainnya dapat tersebut beraktivitas di lahan mereka, Danang berharap Komisi IV DPR RI dapat memotivasi Pemkab Sleman dan SKIPM untuk terus berkarya dalam memajukan potensi perikanan.

“Jika perikanan dan pertanian maju, hasil panennya bagus dan harga jualnya juga bagus. Maka, hal tersebut tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman dan sekitarnya,” pinta Danang.

El Nino adalah sebuah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya. Fenomena alami ini membuat adanya perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia termasuk di Indonesia.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan mengapresiasi langkah Pemkab Sleman yang telah menyiapkan berbagai strategi dalam menghadani fenomena El Nino. Selain memperhati produksi ikan, Budhy meminta kepada Pemkab Sleman agar memperhatikan mutu ikan dan jalur distribusi penjualan ikan kepada masyarakat.

“Untuk meningkatkan daya tarik konsumen, distributor dan penjual perlu memperhatikan ikan harus layak konsumsi dan bermutu baik serta kemasan produk perikanan juga harus bagus,” pinta Budhy.

Karena itu, agar produksi, distribusi, dan penjualan ikan berjalan dengan baik, Budhy meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan RI hadir untuk memberikan pendampingan kepada petani ikan, distributor, dan penjual ikan.

“KKP perlu ikut memperhatikan bagaimana ikan yang akan dijual tersebut dikemas dengan baik. Sehingga, konsumen tertarik membeli,” pinta Budhy.

Budhy menjelaskan, ikan memunyai nutrisi yang baik bagi kecerdasan dan tumbuh kembang anak. Karena itu, KKP dan pemerintah daerah harus terus mengkampanyekan makan ikan. Kampanye ini sekaligus untuk menyiapkan terwujudnya generasi emas pada tahun 2045 mendatang.

“Kami setuju dengan langkah Pemkab Sleman bahwa fenomena El Nino jangan sampai menjadi hambatan dan menganggu produksi ikan dan komoditas pertanian di Kabupaten Sleman,” tandas Budhy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES