Wali Murid SMPN 1 Ponorogo Dimintai Sumbangan Jutaan Rupiah

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Beberapa hari terakhir di Ponorogo telah dihebohkan penarikan sumbangan untuk pengembangan mutu sekolah yang dilakukan beberapa sekolah menengah pertama (SMP). Salah satunya yang paling viral di media sosial adalah kutipan kontribusi yang dilakukan oleh SMPN 1 Ponorogo.
Salah satu yang diterima netizen, anggaran total Rp500 juta untuk pembelian 1 set alat band, 34 komputer serta peremajaan mobil sekolah. Sehingga per wali murid SMPN 1 Ponorogo diminta memberikan kontribusi senilai Rp1,6 juta untuk per siswa kelas 7 atau siswa baru tahun ajaran 2023/ 2024.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Mulyani Ketua Komite Sekolah SMPN 1 Ponorogo menyatakan surat edaran itu masih berupa draft dan sifatnya tidak ada paksaan. Sumbangan tersebut bukanlah pungutan wajib, melainkan sukarela dan angka yang muncul itu sudah sesuai kesepakatan.
"Itu sesuai kesepakatan wali murid saat rapat komite sekolah yang disaksikan oleh pihak Kepolisian, perwakilan DPRD dan perwakilan Kejaksaan Negeri," kata Mulyani, Senin (2/10/2023).
Meskipun sudah muncul angka Rp1,6 juta, menurut Mulyani pihak SMPN 1 Ponorogo masih memberikan kelonggaran pada wali murid jika ingin meminta potongan pembayaran mulai dari 25 persen, 50 persen atau sama sekali tidak melakukan pembayaran jika wali murid benar-benar tidak mampu.
“Hanya saja akan dilakukan survei terlebih dahulu jika benar-benar wali murid SMPN 1 Ponorogo tidak mampu. Selain itu dalam pembayaran kontribusi juga diberi tenggang waktu 1 tahun untuk melunasi,” jelas Mulyani.
Sementara Kepala SMPN 1 Ponorogo Imam Mujahid mengatakan, sambil akan mengkaji kembali setelah mendengarkan pertimbangan masyarakat dari maupun sebagian wali murid.
“Hal yang sudah viral itu akan kami kaji kembali, kita mendengarkan masyarakat dan wali murid,” ujar Imam Mujahid.
Ia pun menjelaskan, sudah melakukan konfirmasi ke komite sekolah bahwa pengadaan dipending dulu. Sementara untuk program selanjutnya, SMPN 1 Ponorogo akan melakukan konfirmasi dengan wali murid dan komite sekolah agar kedepannya apa yang penyelesaiannya jelas dan tidak menjadi polemik.
“Dengan begitu kita akan menjalankan tugas dengan tenang, agar SMPN 1 Ponorogo tetap berprestasi," kata Imam Mujahid.
Sekedar informasi, total siswa di SMPN 1 Ponorogo mencapai 960 anak, sedangkan bantuan dari pemerintah melalui BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sebesar Rp1,2 juta per anak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |