Peristiwa Daerah

Jembatan Diperbaiki, Warga Malang Buat Perahu Rakit untuk Anak Sekolah

Selasa, 03 Oktober 2023 - 14:54 | 54.14k
Suasana sejumlah anak sekolah dan masyarakat saat menaiki perahu rakit di kawasan Mergosono, Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Suasana sejumlah anak sekolah dan masyarakat saat menaiki perahu rakit di kawasan Mergosono, Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kondisi unik terjadi di wilayah Jalan Mergosono Gang 1, RT 11 RW 5, Kota Malang. Sebab, terlihat warga dan ratusan anak mengantre untuk menaiki perahu rakit guna menyebrang sungai Brantas menuju ke wilayah Bumiayu, Kota Malang.

Kondisi itu terjadi karena jembatan yang biasanya dilalui pejalan kaki untuk menyebrang antara dua wilayah tersebut tengah diperbaiki total oleh Pemkot Malang.

Advertisement

Dari pantauan TIMES Indonesia, akses menuju perahu rakit pun juga seadanya. Saat berada di perahu rakit, hanya ada satu perahu dan tali panjang sebagai alat penarik guna menyebrangkan perahu.

Ketua RT 11 sekaligus Ketua Paguyuban Karamba di wilayah Mergosono, Hadi Prasetyo mengatakan, perahu rakit tersebut ada berkat swadaya masyarakat, khususnya paguyuban Karamba.

kawasan-Mergosono-b.jpg

Perahu rakit itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan pejalan kaki, khususnya anak-anak sekolah yang harus berjalan kaki menuju sekolahnya.

"Ini baru efektif sekitar seminggu, karena ada perbaikan jembatan utama. Kalau mutar kan jaraknya jauh bagi pejalan kaki, mau tidak mau kita buat ini (perahu rakit) untuk menyebrangkan mereka," ujar Hadi, Selasa (3/10/2023).

Banyak masyarakat yang memilih fasilitas perahu rakit tersebut untuk aksesnya menuju tempat kerja, ke pasar ataupun berangkat sekolah.

Sebab, jika memutar jaraknya terlalu jauh dan anak-anak sekolah tidak mau telat masuk sekolah, sehingga mereka memilih menggunakan perahu rakit yang baru dibangun sejak perbaikan jembatan dimulai.

"Ini swadaya, tujuannya karena beberapa anak kami juga sekolahnya di wilayah Bumiayu. Jadi ini ide kami untuk memberikan akses yang cepat kepada mereka," ungkapnya.

Siswa sekolah yang kerap kali menggunakan perahu rakit, diantaranya dari sekolah SMPN 7 Kota Malang yang berada di wilayah Bumiayu, lalu juga ada dari SDN 4 Kota Malang yang berada di wilayah Mergosono.

"Para pekerja pabrik juga pakai perahu ini kalau mau berangkat. Sehari ya bisa 100 lebih orang. Jamnya ya gak ditentukan, kemarin saja sampai jam 10 malam (22.00 WIB)," katanya.

Ia mengaku, seluruh fasilitas merupakan hasil swadaya masyarakat. Pemerintah Kota Malang hanya memberikan bantuan rompi pelampung yang dipinjamkan hingga pengoperasian perahu selesai atau saat jembatan selesai diperbaiki.

"Ini sudah diketahui BPBD, mereka melalui Kelurahan meminjamkan rompi pelampung ini kepada kami," tuturnya.

Penyebrangan ini sebenarnya tidak dipungut biaya, namun jika ada masyarakat yang ingin membayar juga dipersilahkan semampu mereka tanpa ada patokan harga.

Uang tersebut, tentunya digunakan untuk membeli camilan hingga minuman bagi masyarakat yang ada di kawasan perahu tersebut untuk bergantian mengoperasikan perahu.

"Ya memberikan (uang) sukarela, gak ada penetapan biaya. Kalau anak sekolah kan kasihan kalau kita suruh bayar juga mereka gak ada uang kan. Tapi mereka (anak sekolah) tetap kita utamakan," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES