Peristiwa Daerah

Ikuti Tren Viral, 11 Siswa di Situbondo Sayat Tangan Sendiri

Selasa, 03 Oktober 2023 - 18:24 | 228.37k
Ilustrasi TikTok. (Foto: Unsplash)
Ilustrasi TikTok. (Foto: Unsplash)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Situbondo melakukan aksi sayat tangan mereka sendiri. Kejadian ini terungkap setelah ditemukan luka sayatan pada tangan seorang siswa kelas V di Situbondo.

Usut punya usut, aksi menyayat tangan itu dilakukan karena mengikuti tren viral di TikTok.

Advertisement

Sekitar 11 orang siswa SD ditemukan mengikuti tren viral tersebut dengan adanya bekas luka sayatan pada tangan mereka.

Potret-bekas-sayatan.jpgPotret bekas sayatan di tangan sejumlah siswa sekolah dasar di Situbondo.(FOTO: Fathul Bari for TIMES Indonesia)

Aksi menyayat tangan sesuai tren media sosial itu dilakukan dengan menggunakan alat kesehatan berbentuk stik yang biasanya digunakan untuk memeriksa kadar gula darah.

Mendapati temuan tersebut, pihak sekolah segera melakukan pemeriksaan dan menemukan bahwa beberapa siswa SD setempat memiliki bekas luka yang serupa.

"Di sekolah kami ternyata ditemukan sekitar 10 siswa lebih yang lengannya juga tersayat. Kami langsung melakukan pembinaan dan memanggil orang tuanya," kata seorang kepala sekolah di Situbondo, Selasa (3/10/2023).

Temuan tersebut segera dilaporkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo. Dari hasil temuan awal, diketahui bahwa alat untuk menyayat tangan sendiri oleh para siswa diperoleh dari pedagang keliling setempat.

"Kami juga menutup sementara akses para pedagang keliling yang berjualan di sekolah. Karena dari pengakuan siswa, mereka membeli alat itu dari pedagang keliling di sekolah," tandasnya.

Libatkan Banyak Pihak untuk Hentikan Fenomena Sayat Tangan

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Situbondo, melalui Kabid Pendidikan Dasar, Supiyono, mengakui bahwa pihaknya telah menerima laporan dan telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mengimbau siswa untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan diri sendiri.

“Kita sudah menerbitkan SE dan menggandeng para korwil di tingkat SD. Lalu menggandeng MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah) untuk menangani masalah yang berada di SMP. Karena tidak menutup kemungkinan fenomena itu juga terjadi pada banyak siswa SD dan SMP lainnya,” imbuh Supiyono.

Selain itu, Disdikbud Situbondo juga akan melibatkan sejumlah pihak untuk menangani tren ini. Termasuk, para orang tua siswa melalui komite yang ada di masing-masing sekolah.

"Kondisi saat ini memang serba repot. Di sekolah mungkin bisa diperketat pemakaian gawai. Tapi saat sudah berada di rumah, mungkin dibebaskan membuka medsos dan lain-lain," pungkas Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Situbondo itu tentang fenomena sayat tangan sendiri siswa SD setempat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES