Karnaval Budaya, Pelajar dan Guru Kota Yogyakarta Kenakan Pakaian Adat dan Daur Ulang

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Para pelajar dan guru SMPN 5 Kota Yogyakarta ikut meramaikan HUT ke-267 Kota Yogyakarta. Mereka menyelenggarakan kegiatan Karnaval Budaya, Rabu (4/10/2023).
Para peserta karnaval budaya yang mencapai sebanyak 1.100 orang tersebut menyusuri jalanan Kota Yogyakarta. Rutenya dimulai dari Jalan Wardhani menuju Jalan Suroto dilanjutkan mengelilingi Stadion Kridosono dan kembali ke SMPN 5 Yogyakarta.
Advertisement
Uniknya, para peserta mengenakan pakaian adat yang ada di Indonesia seperti Jawa, Minang, Bali, dan lain sebagainya. Juga ada yang mengenakan baju mancanegara hingga pakaian daur ulang.
“Tujuan Karnaval Budaya ini adalah untuk menumbuhkembangkan sikap saling menghormati, menjaga keberagaman, dan saling toleransi diantara siswa-siswi termasuk dengan masyarakat,” kata Kepala SMPN 5 Yogyakarta, Siti Arina Budiastuti.
Selain itu, Arina menerangkan, kegiatan Karnaval Budaya ini sebagai bukti nyata bahwa SMPN 5 Kota Yogyakarta dapat menjaga, memelihara, menjalankan hubungan antar masyarakat yang multikultur. Hal ini sesuai dengan amanat Pancasila bahwa warga negara Indonesia harus saling menunjung tinggi dan melestarikan budayanya yang adi luhung.
“Dengan menjaga budayanya, maka kita akan dihormati dan disegani bangsa lain. Anining Bangsa Gumantung Saka Budaya. Karena itu, dalam kegiatan ini kami mengambil tema Kebhinekaan Global,” tandas Arina.
Arina menjelaskan, Kebhinekaan Global dapat diartikan sebagai keberagaman yang multikultural dan plural. Karena itu, seluruh rakyat Indonesia harus terus menanamkan sikap tenggang rasa pada perbedaan.
“Kita semua ingin bahwa pelajar Kota Yogya menjadi manusia yang beradab, sopan, santun, saling bantu membantu dan toleran,” terang Arina.
Seorang peserta Karnaval Budaya, Salsabila mengaku senang dapat mengikuti Karnaval Budaya. Salsa yang mengenakan pakaian adat Jawa ini semakin membuat dirinya cinta dengan pakaian adat Nusantara.
“Kita harus mencitai adat kita sendiri, jangan hanya mencintai budaya asing. Semoga, adat kita yang ditiru oleh warga asing bukan kita yang meniru budaya asing,” papar Salsabila.
Penjabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengaku bangga atas antusiasme pelajar dan para guru SMPN 5 Yogyakarta. Selain sebagai melestarikan budaya Nusantara, Karnaval Budaya ini menjadi bukti mereka peduli dengan Kota Yogyakarta karena ikut meramaikan HUT ke-267.
“Ide kreatif para siswa-siswi, ibu bapak guru dan keluarga besar SMP Negeri 5 Yogyakarta luar biasa,” terang Singgih.
Singgih berharap, Karnaval Budaya ini semakin membuat para pelajar dan guru Kota Yogyakarta cinta dengan budayanya. Sebab, para peserta karnaval mengenakan pakaian adat bahwa ada yang mengenakan pakaian daur ulang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |