Peristiwa Daerah

Taman Safari Prigen Lepas Liarkan Banteng Jawa 'Dimas' ke Taman Nasional Blauran 

Kamis, 12 Oktober 2023 - 22:47 | 41.69k
Pihak Taman Safari Prigen dan Taman Nasional Blauran melakukan penandatanganan saat pelepasliaran Banteng Jawa, Kamis (12/10/2023).(FOTO: Dok.Taman Safari Prigen)
Pihak Taman Safari Prigen dan Taman Nasional Blauran melakukan penandatanganan saat pelepasliaran Banteng Jawa, Kamis (12/10/2023).(FOTO: Dok.Taman Safari Prigen)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – The Grand Taman Safari Prigen melepasliarkan Banteng Jawa bernama Dimas menuju Taman Nasional Blauran.

Pelepasliaran ini bertujuan untuk menambah populasi banteng yang mulai berkurang. Dimas sendiri merupakan hasil breeding atas indukan bernama Matos dan Dini.

Advertisement

Taman-Nasional-Blauran.jpgProsesi keberangkatan pelepasliaran Banteng Jawa bernama Dimas menuju Taman Nasional Blauran.(FOTO; Dok.Taman Safari Prigen)

"Jadi ada satu satwa yaitu Banteng Jawa pejantan yang lahir pada 22 Agustus 2017 yang akan dilepasliarkan ke Taman Nasional Baluran. Banteng ini bernama Dimas yang lahir atas indukan Matos dan Dini,” kata General Manager The Grand Taman Safari Prigen, Lies Yuwati saat press conference di Surabaya, Kamis (12/10/2023).

Lies Yuwati menambahkan, jika satwa hasil breeding di lembaga konservasi harus segera dikembalikan ke asalnya untuk dilepasliarkan. 

"Hal ini dilakukan agar populasi dan keseimbangan ekosistem tetap terjaga," tandasnya.

Sementara itu, Komisaris Utama Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau berharap beberapa satwa yang saat ini populasinya mulai berkurang di alam dapat dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya. 

Taman-Nasional-Blauran-2.jpgBanteng Jawa Dimas saat dikarantina menuju Taman Nasional Blauran.(FOTO: Dok.Taman Safari Prigen)

"Sehingga perannya sebagai salah satu elemen di dalam ekosistem dapat berfungsi dengan baik,” kata Tony.

Kegiatan pelepasliaran ini ia sebut merupakan bagian dari upaya konservasi eksitu. Kegiatan ini juga merupakan upaya peningkatan populasi di alam melalui pengembalian satwa secara terkontrol di luar habitat aslinya.

Prioritas penambahan populasi di Indonesia melalui kegiatan insitu maupun eksitu link diharapkan dapat menjadi sumberdaya genetic untuk menjaga populasi di habitat aslinya.

Upaya dalam mengembangbiakkan satwa-satwa asal Indonesia atau endemic yang populasinya terancam menjadi prinsip dari Taman Safari Indonesia Grup. 

"Taman Safari Indonesia Grup sebagai Lembaga Konservasi terus berkomitmen untuk melakukan penyelamatan satwa liar," sambungnya.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia turut mengapresiasi telah turut mendukung upaya-upaya dalam pelestarian terhadap satwa liar kebanggan Indonesia.

“Semoga banteng jantan bernama Dimas ini menjadi pejantan tangguh di Taman Nasional, sehingga banteng-banteng betina yang sudah menunggunya di sana bisa bertambah,” kata Indra Exploitasia.

Senada dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Balai Taman Nasional Baluran, Johan Setiawan pun menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi telah membantu mengimplementasikan rencana reintroduksi satwa endemic Pulau Jawa tersebut.

“Terkait dengan pelepasliaran di habitat aslinya, rencananya banteng jawa jantan dengan nama Dimas ini akan di lakukan habituasi di kawasan konservasi Taman Nasional Baluran,” tutur Kepala Balai Taman Nasional Baluran, Johan Setiawan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Nur Patria Kurniawan jika satwa yang akan direintroduksi ke habitatnya diharapkan mampu berkembangbiak dengan baik sehingga populasi di alam tetap terjaga dan lestari.

Sebelumnya, Taman Safari Indonesia telah mengembalikan 4 ekor banteng jawa ke habitat asal. Dan jumlah ini akan bertambah dengan dikirimnya pejantan banteng jawa Dimas) ke habitat aslinya di Taman Nasional Baluran.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES