Desa Randegan Wangon Krisis Air, Kades: Warga Sudah tidak Bisa Mandi

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Musim kemarau yang tak kunjung reda berdampak serius ke masyarakat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Akibatnya krisis air makin bertambah terutama di Banyumas wilayah Barat.
Desa Randegan contohnya, sebanyak 1130 kepala keluaraga dan warga dari 17 RT mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga warga berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah.
Advertisement
Kepala Desa Randegan, Sarman kepada TIMES Indonesia, Jumat siang (13/10/2023) mengatakan beberapa warga mengeluh soal sulitnya air bersih untuk kebutuhan sehari hari. Krisis air ini dirasakan warga di dusun 3 dan 4.
Warga Desa Randegan harus mengambil air dengan jeriken dari tempat yang jauh karena sumur mulai mengering akibat kemarau panjang. (foto: Sutrisno)
Kekeringan sudah cukup parah, karena tidak biasanya warga di Desa Randegan merasa kesulitan air bersih, selain sumber air sudah kering beberapa sumur warga juga sudah mengering.
"Ada beberapa warga di dua dusun tersebut menyampaikan sulitnya air bersih, setelah kami cek ternyata benar, dan kami segera berkordinasi dengan Fortasi dan BPBD Kabupaten Banyumas untuk meminta didrop air bersih," kata Sarman, Jumat (13/10/2023).
Sarman menyebutkan, wilayah yang krisis air meliputi RT 1 hingga RT 6 di RW 5, dan RT 1 hingga RT 3 RW 1 yang masuk Dusun 3. Kemudian Dusun 4 di Rw 6 sebanyak 4 RT, dan RW 11 sebanyak 4 RT, kesemuanya total yang mengalami kesulitan air ada 1130 kepala keluarga.
Lebih ekstrim lagi, banyak warga di di desa Randegan sudah mulai jarang mandi dan lebih mementingkan untuk kebutuhan masak, minum, madi, dan cuci.
"Mandi sudah ngga penting, asal bisa buat wudlu dan cuci muka pun sudah cukup, yang penting bisa minum," katanya.
Tandon tempat air di Desa Randengan kosong tanpa air. (foto: Sutrisno)
Sedangkan Kadus 4 Desa Randegan, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat belum bisa memberi jawaban dan hanya membalas dengan, "Oh ya ya ya"
Sedangkan Pemerhati masalah sosial dan pembina Forum Relawan Lintas Banyumas Eddy Wahono yang diminta bantuannya justru lebih tanggap.
"Saya menerima laporan kondisi kekeringan dari wilayah Desa Randegan Kecamatan Wangon dari kepala desa dan saya langsung mengatur upaya jadwal droping untuk desa Randegan karena jadwal hari Jumat tanggal 13 Oktober 2023 sangat padat," jelasnya.
Eddy juga sedang mengupayakan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Banyumas, serta relawan lain untuk dapat membantu masyarakat yang sudah mengeluh kekurangan air bersih seperti di Desa Randegan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |