Mengulik Pembuatan Arsip Sejarah Gedung DPRD Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Historikal parlemen, yakni gedung DPRD Kota Malang saat ini diketahui masih belum ada dan jelas asal usulnya. Maka, pembuatan historikal untuk mengetahui jejak sejarah gedung DPRD Kota Malang mulai disusun oleh berbagai kalangan.
Penelusuran jejak sejarah gedung DPRD Kota Malang tersebut awalnya digagas saat menggelar Forum Grup Discussion (FGD) pada Kamis (12/10/2023) lalu.
Advertisement
Melalui FGD tersebut munculah ide untuk mengulik jejak sejarah DPRD Kota Malang yang didukung oleh Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang yang bekerjasama dengan yayasan Tithiek Tenger.
Salah satu Tim Penyusun Buku Historiografi Parlemen Kota Malang, Maria Carmela Nur Indri Hariani mengatakan, pembuatan historiografi parlemen ini cukup penting. Apalagi, informasi terkait sejarah gedung DPRD Kota Malang yang sampai saat ini masih minim.
"Saya kira informasi, arsipnya belum ada yang jelas sampai saat ini. Sejauh ini malah justru arsip-arsip ini saya temukan ada di tangan kolektor perorangan," ujar Indri, Sabtu (14/10/2023).
FGD pembuatan arsip sejarah peradaban DPRD Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Banyak hal yang bisa dikulik dalam melengkapi manuskrip historikal gedung DPRD Kota Malang.
Setidaknya, tercatat DPRD Kota Malang ini memasuki dalam empat masa peradaban. Masa sebelum penjajahan Belanda, masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang dan masa Kemerdekaan.
"Yang istimewa itu ada dua yang memperlihatkan ini loh Kota Malang. Ini masih kita susun dan telusuri kearsipannya," ungkapnya.
Ia berharap, dengan penyusunan historikal sejarah gedung DPRD Kota Malang bisa menjabarkan informasi kapan gedung DPRD Kota Malang berdiri dan bagaimana perannya dari masa ke masa.
"Ini menarik, pasti ada awal dari Kota Malang. Arsip ini kita targetkan selesai di FGD ke empat di November nanti," katanya.
Sementara, sejarahwan Ari Sapto menyebutkan bahwa penyusunan historikal ini cukup penting. Melalui ini, nantinya bisa memberikan identitas pada parlemen itu sendiri hingga memberikan dinamika sosial politik di wilayah tersebut.
"Ini bagus, bisa jadi inspirasi generasi masa depan untuk melahirkan kebijakan dengan belajar dari sejarah," tuturnya.
Sebagai sejarawan, Ari Sapto mengingatkan kepada tim penelusuran jejak sejarah gedung DPRD Kota Malang untuk memahami karakteristik pendekatan historis. Ini penting, karena sejarah itu punya metode sendiri yang menjalin validitas dan kapabilitas data dan fakta. "Sebab, itu tentu harus didahului dengan eksplorasi dan upaya penyusunan historiografi yang baik," tandasnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |