Atasi Sampah Rumah Tangga, Ini Strategi Pemkot Yogyakarta

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tumpukan sampah rumah tangga yang ada di sejumlah tepi jalan di Kota Yogyakarta kembali menjadi pembicaraan masyarakat terutama kalangan netizen. Apalagi, tumpukan itu terlihat di tengah Pemkot Yogyakarta sedang banyak menyelenggarakan berbagai event dalam rangka meramaikan HUT ke-267 Kota Yogyakarta.
Untuk meredam keluhan dan kritikan masyarakat, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam mengatasi masalah sampah rumah tangga, restoran, rumah makan dan lain sebagainya. Diantaranya adalah memperbesar rumah maggot di TPS 3R.
Advertisement
Selama ini, ukuran kandang maggot yang ada di Kota Yogyakarta masih tergolong kecil. Sebab, kandang maggot masih sebatas sebagai tempat edukasi kepada masyarakat. “Nanti tempat maggot akan ditambah agar kapasitasnya lebih banyak lagi,” kata Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Yogyakarta, Mareta Hexa Sevana, Minggu (15/10/2023).
Selain itu, Pemkot Yogyakarta akan meningkatkan kapasitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) yang ada di Kota Yogyakarta. Juga memberikan support kepada komunitas masyarakat yang secara mandiri mengolah dan memanfaatkan sampah sehingga bernilai ekonomis.
“Kapasitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) akan kami tingkatkan,” jelas Mareta.
Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) yang ditingkatkan kapastinya adalah yang berada di Nitikan, Kalurahan Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Saat ini, Pemkot Yogyakarta telah membangun bangunan hangar baru dan sejumlah toilet. Sebelumnya, lahan yang dibangun berfungsi sebagai area parkir armada truk sampah milik Pemkot Yogyakarta.
“Bangunan baru tersebut akan digunakan untuk pengolahan sampah. Di situ aka nada mesin baru untuk mengolah sampah,” tandas Mareta.
Setelah bangunan selesai dibangun, kini Pemkot Yogyakarta tinggal menambah mesin pengolah sampah yang kebanyakan merupakan sampah rumah tangga. Rencananya, pengadaan mesin dilakukan dengan menggunakan APBD 2023 Perubahan. Mesin pengolah sampah itu ada dua yaitu mesin gibrik versi baru yang berfungi untuk memilah sampah dan mesin extruder untuk mengolah sampah residu plastik.
“Agar lokasi pengolahan sampah ini tertata rapi, maka akan ada sakat-sakat untuk mempermudah manuver lalu lintas pengolahan sampah TPS 3R Nitikan,” papar Mareta.
Tempat Pengolahan Sampah ini tidak sekadar memilah saja, tapi mesin berfungsi mengolah sampah residu plastis yang tidak memiliki ekonomi. Cara kerjanya adalah sampah residu plastik dilelehkan dan dicetak menjadi biji plastik atau paving.
“Denga diolah menjadi paving atau biji plastik, tentu akan menambah nilai ekonomi,” ungkap Mareta.
Selain itu, mesin gibrik berfungsi sebagai memilah sampah. Selanjutnya, sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah anorganik yaitu residu plastik. Sampah plastik dari tempat sampah khusus plastik di depo-depo sampah di Kota Yogyakarta dikumpulkan di TPS 3R. Sampah residu plastik itu lalu ditekan dengan mesin pres dan didistribusikan ke 5 mitra industri daur ulang plastik yang bekerja sama dengan DLH Pemkot Yogyakarta.
“Kapasitas TPS 3R sebanyak 10 ton per hari. Kalau sudah terbangun (hanggar) dan terpasang mesinnya bisa sampai dua puluh hingga tiga puluh ton per hari. Karena pengadaan mesin menggunakan APBD 2023 Perubahan, maka operasional baru di awal tahun 2024,” terang Mareta.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menegaskan, Pemkot Yogyakarta tak akan lelah mengedukasi masyarakat aga ikut mengolah sampah. Untuk menyakinkan partisipasi masyarakat, Pemkot Yogyakarta akan menambah kapasitas pengolahan sampah yang ada di TPS 3R Nitikan dan Karangmiri.
“Pemkot Yogyakarta akan menambah kapasitas pengolahan sampah dari yang 10 ton per hari, ditingkatkan menjadi 20 ton per hari. Kita juga akan menambah personil yang terlibat dalam mengolah sampah-sampah di TPS,” pinta Singgih. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |