Fadel Muhammad Dorong Peran Lebih Besar Insinyur dalam Pembangunan

TIMESINDONESIA, GORONTALO – Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, menekankan bahwa jumlah insinyur dalam suatu negara memiliki peran krusial dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Fadel mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Jerman, Inggris, India, dan Korea Selatan sangat dipengaruhi oleh kontribusi para insinyur.

Fadel menyampaikan pandangannya ini dalam sebuah acara Sarasehan Kehumasan MPR RI yang bertemakan "Entrepreneurship Profesi Arsitek dan Insinyur dalam Mendukung Pembangunan di Provinsi Gorontalo dan dalam Perspektif Empat Pilar MPR RI," yang diadakan di Grand Q Hotel pada malam Sabtu (21/10/2023). Dalam acara tersebut, Fadel berbicara bersama Ketua IAI Gorontalo, Ar. Yohanes P. Erick, ST, MSc, dan wartawan senior Raden Syarief Abdullah atau Haji Lala.

Advertisement

Fadel mencatat bahwa Indonesia menghasilkan jumlah lulusan insinyur yang cukup besar setiap tahun, yaitu sekitar 140.169 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Meski begitu, jumlah insinyur di Indonesia masih lebih sedikit dibandingkan dengan negara-negara seperti India, China, Amerika Serikat, dan Rusia. Fadel menyoroti bahwa India, dengan hampir 64 juta insinyur, menjadi salah satu negara yang paling unggul dalam bidang teknik.

Fadel juga menyebutkan bahwa Indonesia masih kekurangan insinyur, dengan perbandingan 2.671 insinyur per 1 juta penduduk, sementara negara seperti Vietnam dan Korea Selatan memiliki jumlah insinyur yang jauh lebih besar per 1 juta penduduk.

Fadel Muhammad menekankan bahwa Indonesia memerlukan lebih banyak insinyur, bahkan mungkin hingga satu juta, terutama dalam konteks tantangan menuju Indonesia Emas 2045 atau peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Fadel berpendapat bahwa insinyur harus memainkan peran yang lebih aktif dalam pembangunan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dia juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo beberapa tahun terakhir di bawah rata-rata nasional. Oleh karena itu, para insinyur di Gorontalo diharapkan untuk memegang peran utama dalam menggerakkan sektor ekonomi.

Fadel Muhammad menantang insinyur dan arsitek untuk menunjukkan jiwa kewirausahaan mereka dengan berperan dalam pembangunan melalui tiga cara: menyumbangkan ilmu, pengalaman, dan keterampilan mereka dalam pekerjaan mereka, menggagas ide dan temuan baru untuk mendorong pembangunan, serta berperan sebagai entrepreneur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.