Distanpang Bangun Sekolah Lapang, Petani Sumba Timur Mengaku Rasakan Manfaatnya

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Kabupaten Sumba Timur membangun Sekolah Lapang Rumah Kita untuk meningkatkan usaha pertanian agar lebih maju, efisiensi dan berproduktivitas tinggi serta berkelanjutan bagi para petani.
“Sekolah Lapang Rumah Kita di Balai Benih Utama (BBU) Lewa ini dibangun pada bulan April 2023 atas gagasan Dinas Pertanian bersama pak Bupati dan dibuka untuk masyarakat yang ingin menjadi petani agar dapat belajar di sini hingga selesai agar bisa mandiri sebagai petani yang profesional,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Distanpang Kabupaten Sumba Timur Eben Haezer Ronipril Haghu, SP Senin (23/10/2023).
Advertisement
Ia mengatakan, Sekolah Lapang Rumah Kita baru dilaunching pada 19 Oktober 2023 lalu oleh Bupati Sumba Timur tepatnya saat MoU penandatanganan MoU Gerakan pengendalian hama belalang kembara se-Sumba yang dhadiri empat Bupati se-Sumba.
Menurutnya, Sekolah Lapang Rumah Kita adalah sarana belajar bagi petani muda (petani milenial) dan petani senior. Yang berminat belajar cukup mendaftar pada Dinas Pertanian Sumba Timur dan akan dberikan lahan seluas 5 - 10 are untuk melakukan pengolahan lahan, persemaian, perawatan, panen dan pasca panen serta pendampingan analisa usaha tani.
“Yah, pendampingan ini akan dlaksanakan selama 6 bulan sampai benar-benar mahir sesuai komoditi yang dipilih untuk belajar di sekolah lapang rumah kita,” tuturnya.
Sekolah lapang ini dilengkapi dengan kilinik Uma Wuaka dengan nomor Handphone untuk berkonsultasi budidaya dan hama juga pengendaliannya. Hal ini adalah media edukasi dan informasi di group yakni Pertanian Sumba Maju Mandiri dan Modern yang saat ini beranggotakan sebanyak 1.200 orang.
“Jadi setiap harinya tim menampilkan tulisan dan video tentang informasi budidaya tanaman pangan dan holtikultura sesuai request anggota facebook,” jelasnya.
Petani Sekolah Lapang Rumah Kita, Ferri Ngara mengaku sekolah lapang ini bukan hanya sekedar belajar dari pengalaman, melainkan suatu proses sehingga peserta didik dapat menerapkan manajemen lahan pertaniannya bahkan kehidupan sehari-harinya dengan menanam.
Disamping itu, tambah dia, para petani milenial yang saat ini sedang belajar di Sekolah Lapang Rumah Kita diharapkan untuk selalu aktif sebagai wadah untuk komunikasi antarpetani dengan melakukan pertemuan-pertemuan rutin yang disepakati untuk membahas permasalahan serta berdiskusi bersama.
“Dengan hadirnya Sekolah Lapang Rumah Kita ini sangat bermanfaat bagi para petani milenial untuk belajar di sini sehingga dapat menyiapkan petani tangguh yang mampu menghadapi dinamika dan tantangan masa depan,” ujar Ferri yang juga Koordinator sekolah lapang rumah kita BBU Lewa.
Sementara petani milenial sekolah lapang Rato Dedo Rabadeta mengungkapkan, manfaat dari Sekolah Lapang Rumah Kita ini ketika saat panen meraup keuntungan puluhan juta. “Saya benar-benar merasakan hasil yang saya tanam seperti tomat, semangka dan Lombok dan hasil tanaman lainnya bisa meraup keuntungan hingga puluhan juta. Nah. Ini manfaatnya kalau kita jadi petani. Saya pun berharap teman-teman lain kalau mau jadi petani harus belajar dan serius jangan malas untuk bekerja,” ajak Rato.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |