Peristiwa Daerah

Penggagas Hari Santri Nasional, KH Thoriq bin Ziyad: Ini Apresiasi Penjaga Pilar NKRI

Senin, 23 Oktober 2023 - 18:26 | 73.43k
KH Thoriq bin Ziyad, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Malang,
KH Thoriq bin Ziyad, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Malang,
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Malang, yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan pesantren terbesar di Indonesia, merayakan Hari Santri Nasional dengan semangat dan penghargaan yang besar. Salah satu yang ikut penggagas Hari Santri, KH Thoriq bin Ziyad, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Malang, yang memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo atas pengakuan yang diberikan kepada kaum santri di Indonesia. 

Keputusan Presiden tersebut, dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 pada tanggal 22 Oktober 2015, menetapkan tanggal 22 Oktober 1945 sebagai Hari Santri Nasional.

Advertisement

KH Thoriq bin Ziyad, seorang tokoh yang sangat dihormati dalam komunitas pesantren, menekankan betapa pentingnya peran santri dalam membangun negeri. "Santri adalah pilar-pilar yang kuat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan dedikasi tanpa batas dan semangat patriotisme yang tinggi," kata Thoriq. 

Thoriq mengatakan para santri memegang teguh nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, dan ini tercermin dalam fatwa KH Hasyim Asyari yang terkenal: "Hubul Wathon Minal Iman," yang menegaskan bahwa cinta pada bangsa dan negara adalah bagian dari iman.

KH Thoriq bin Ziyad juga mengajak semua masyarakat untuk memberikan penghargaan dan dukungan nyata kepada perjuangan kaum santri Indonesia. Ia mengingatkan bahwa kaum santri adalah garda terdepan dalam memberikan pendidikan dan memelihara kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Oleh karena itu, Hari Santri merupakan momentum untuk meneladani perjuangan para santri.

Di tengah berbagai tantangan dan kesulitan, KH Thoriq bin Ziyad berkomitmen untuk terus mendukung dan memantau perkembangan pesantren serta potensi santri. Ia mengajak semua pihak untuk mengambil inspirasi dari semangat perjuangan ulama dan kaum santri yang telah memberikan contoh nyata dalam tugas mereka sebagai penjaga negara yang berpegang pada nilai-nilai Pancasila.

Sebagai informasi sejarah Hari Santri Nasional merupakan inisiatif untuk memperingati Hari Santri Nasional berasal dari Kabupaten Malang. Hari Santri Nasional, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, gagasan ini diinisiasi oleh dua tokoh yakni Ahmad Basarah dan h KH Thoriq bin Ziyad. 

Berawal dari kampanye Pemilihan Presiden 2014. Saat itu, Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Pesantren Babusalam Pagelaran Malang pada tanggal 27 Juni 2014. Di sana, Pak Jokowi disodorkan sebuah kontrak politik yang mengusulkan Hari Santri Nasional.

Ahmad Basarah dan KH Thoriq bin Ziyad menjelaskan pentingnya mengakui dan menghormati perjuangan kaum santri Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjalanan ini dimulai dengan fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Rais Akbar Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asyari, pada tanggal 22 Oktober 1945. Fatwa tersebut mewajibkan umat Islam untuk berperang melawan tentara NICA dan sekutunya yang berusaha menggagalkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dalam peringatan Hari Santri Nasional, Ahmad Basarah berharap semangat santri terus menyala dalam diri semua orang dan menjadi pendorong untuk berbuat baik dan memberikan kontribusi nyata bagi negeri ini.

Hari Santri Nasional memberikan inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk meneladani semangat dan dedikasi para ulama, kyai, dan santri dalam menjaga dan menggerakkan kemajuan bagi negeri ini.

Dalam peringatan Hari Santri Nasional, Ahmad Basarah berharap semangat santri terus menyala dalam diri semua orang dan menjadi pendorong untuk berbuat baik dan memberikan kontribusi nyata bagi negeri ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Sudarmadji
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES