Peristiwa Daerah

Almarhum Kades Boto di Mata Gus Haris dan KH Hasyim Tokoh Setempat

Selasa, 24 Oktober 2023 - 10:24 | 108.19k
Gus Haris (kiri) Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong dan KH Hasyim (kanan) Pengasuh Ponpes Zainul Hasan 4, Desa Boto, Kec. Lumbang. (FOTO: Ryan H/TIMES Indonesia)
Gus Haris (kiri) Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong dan KH Hasyim (kanan) Pengasuh Ponpes Zainul Hasan 4, Desa Boto, Kec. Lumbang. (FOTO: Ryan H/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Budi Santoso (37), Kepala Desa Boto yang telah berpulang akibat kecelakaan tunggal yang menimpanya, adalah sosok yang sangat dekat dengan para ulama. Bahkan setelah kepergiannya, banyak tokoh dan ulama yang datang ke rumah duka.

Dr Muhammad Haris Damanhuri, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur, yang akrab disapa Gus Haris itu, turut hadir menyampaikan belasungkawa di rumah almarhum.

Advertisement

Lebih dari itu, selain dikenal sebagai sosok yang dekat dengan para ulama, Budi memiliki catatan prestasi sebagai sosok yang berani dan tegas.

Gus-Haris-2.jpgGus Haris dan rombongan saat takziah di rumah duka. (FOTO: Keluarga for TIMES Indonesia)

"Almarhum adalah figur yang berani dan bertanggung jawab, bahkan gugurnya pun dalam keadaan tugas ronda yang biasa dia lakukan tiap malam," ujar Gus Haris, Senin (23/10/2023) sore.

Bahkan selama prosesi pemakamannya, banyak warga, tokoh masyarakat, dan ulama yang menghadirinya. Hal ini mencerminkan tingkah laku almarhum semasa hidup.

"Saya bersaksi beliau orang baik. Ketika dia dikebumikan, banyak yang hadir merasa kehilangan atas kepergiannya. Semoga beliau husnul khotimah dan tempat di surga-Nya," tambah Gus Haris.

Gus Haris juga mengungkapkan, selain sebagai sosok pemberani, almarhum juga dikenal sebagai sosok yang istikamah dalam ziarah ke pesarean Kiyai Hasan Sepuh Genggong.

Hal senada juga diungkapkan KH Hasyim tokoh setempat saat tahlil hari pertama. Beliau menyatakan bahwa almarhum sangat istikamah menjalin silaturahmi dengan warga utamanya para ulama.

Ketika ada masalah di Desa Boto, almarhum tak segan untuk konsultasi dan minta nasihat para ulama, termasuk ke KH Hasyim.

"Budi orang yang tawahu, kalau malam sering ke rumah meminta pendapat ketika ada masalah yang sulit diselesaikan. Bahkan almarhum sering ke Genggong sama saya, sowan dan ke Astah Kyai Hasan Sepuh," ucap KH Hasyim Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan 4 Boto, Senin (23/09/2023) malam.

KH Kasyim menambahkan, sulit mencari sosok pemimpin seperti Budi Santoso. Beliau berharap, ke depannya Desa Boto bisa memiliki pemimpin seperti almarhum.

Sebelumnya, pada hari Senin, 23 Oktober 2023, sekitar pukul 03.00, Kades Boto Budi Santoso (38) bersama dengan Abd Muksin (38) dalam perjalanan pulang ke rumah masing-masing.

Diduga kendaraan Ayla dengan nomor polisi L 1870 MQ yang dikemudikan oleh Muksin oleng dan hilang kendali. Sehingga mobil Ayla tersebut menghantam tembok pembatas jalan.

Akibat kecelakaan di Jl Raya Desa Boto itu, mobil Ayla tersebut mengalami kerusakan parah. Selain itu, sopir mengalami patah tulang. Sedangkan Budi (Kades Boto) meninggal dunia di tempat kejadian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES