Peristiwa Daerah

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Sukseskan Percepatan Musim Tanam

Rabu, 25 Oktober 2023 - 17:39 | 45.32k
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Ir Dydik Rudy Prasetya. (FOTO: Dok. Barometer Jatim)
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Ir Dydik Rudy Prasetya. (FOTO: Dok. Barometer Jatim)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Distan KP Jatim) melakukan berbagai strategi dalam mengantisipasi perluasan gagal panen akibat fenomena el nino yang terjadi pada tahun ini.

Fenomena el nino sendiri diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap sektor pertanian dan menjadi tantangan besar karena dapat mengganggu pola cuaca.

Advertisement

"Fenomena ini berdampak pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani," terang Kepala Dinas Pertanian dan KP Jatim, Ir Dydik Rudy Prasetya, Rabu (25/10/2023).

Dydik menerangkan, berdasarkan rilis terbaru dari BMKG, Wilayah Jawa Timur diperkirakan baru memasuki musim hujan pada November dan puncak musim hujan diperkirakan pada Februari 2024.

Imbauan kewaspadaan kekeringan meteorologis saat ini berdampak pada kekeringan hidrologis, pertanian, dan sosial. 

Oleh karena itu, BMKG memberikan imbauan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewaspadai terjadinya kebakaran hutan, lahan, semak, berkurangnya air bersih, dan penurunan lahan tanam pertanian sampai awal musim hujan.

Berdasarkan pemantauan lapangan, dampak perubahan iklim ekstrem el nino menyebabkan gagal panen di beberapa wilayah karena kekeringan. 

Sampai dengan tanggal 6 Oktober 2023, lahan padi yang puso sebesar 83,65 Ha yaitu di Kabupaten Jombang (4 ha), Kabupaten Ngawi 0.15 Ha, Kabupaten Nganjuk (1 Ha) dan Kabupaten Lumajang (2.5 Ha).

Sementara itu, hasil amatan sementara KSA BPS pada periode Januari-September 2023 menunjukkan bahwa potensi luas panen padi mencapai 1.475.162 Ha, atau lebih besar 16.305 Ha dengan periode yang sama pada tahun 2022 seluas 1.458.857 Ha. 

Potensi produksi sebesar 8.280.401 Ton-GKG, atau lebih besar 128.429 Ton-GKG dengan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar 8.151.973 Ton-GKG.

Oleh karena itu, untuk mengamankan produksi dan menjaga ketersediaan pangan di Jawa Timur, pemantauan dan pemahaman yang baik tentang el nino sangat penting agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penyesuaian yang tepat untuk mengurangi dampaknya. 

"Beberapa langkah operasional untuk pengamanan produksi padi di Jawa Timur yang sedang kita laksanakan di musim kemarau ini," terang Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Ir Dydik Rudy Prasetya.

Langkah pengamanan itu antara lain memaksimalkan capaian target luas tanam musim tanam Oktober 2023-Maret 2024 dan melakukan gerakan untuk percepatan tanam. 

Saat ini Jawa Timur melaksanakan program Gerakan Nasional El Nino untuk percepatan tanam pada bulan September-Oktober seluas 62,124 Ha di 17 kabupaten. 

Seperti Kabupaten Ponorogo, Malang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Pasuruan, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Tuban, Lamongan, Blitar, Lumajang dan Sumenep dan akan difasilitasi dengan bantuan benih dari Pusat.

Dinas Pertanian dan KP Jatim juga melakukan budidaya tanaman sesuai iklim dan kondisi setempat, antara lain pemilihan varietas benih tahan OPT dan toleran kekeringan, mengoptimalkan dukungan sarana prasarana berupa pompa air yang telah tersedia antara lain perpompaan besar, perpompaan menengah, embung serta mendorong perpompaan melalui sumur submersible secara swadaya oleh petani.

Kemudian mengintensifkan monitoring, evaluasi dan pelaporan secara rutin dan online terhadap perkembangan luas serangan OPT dan dampak kekeringan.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi Jawa Timur juga akan memberikan subsidi kepada petani berupa premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). 

Rencananya Bantuan Premi AUTP ini akan di alokasikan sebesar 13.000 Hektar yang tersebar pada 13 kabupaten.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim juga melakukan pemantauan iklim dan cuaca melalui Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) dengan menggunakan informasi prediksi/prakiraan iklim/musim dari BMKG maupun instansi resmi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES