Peristiwa Daerah

Brawijaya Entrepreneur Festival 2023, Bahas Peran Pengusaha Hingga Bonus Demografi

Selasa, 31 Oktober 2023 - 10:02 | 40.30k
M. Arsjad Rasjid P. M. dalam seminar Brawijaya Entrepreneur Festival 2023 (30/10/2023). (FOTO: live streaming Mahasiswa Wirausaha)
M. Arsjad Rasjid P. M. dalam seminar Brawijaya Entrepreneur Festival 2023 (30/10/2023). (FOTO: live streaming Mahasiswa Wirausaha)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Pengusaha memiliki peran krusial bagi perekonomian Indonesia. Untuk itu, Universitas Brawijaya (UB) mengadakan Brawijaya Entrepreneur Festival 2023. 30 - 31 Oktober 2023. Acara ini merupakan festival terbesar mahasiswa kewirausahaan. Festival tersebut dilaksanakan setiap tahun dan tahun ini merupakan perayaan tahun ke-7.

Pada festival ini terdapat seminar dan talkshow yang dihadiri oleh banyak narasumber, salah satunya adalah Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat. Ia merupakan pebisnis Indonesia dan presiden direktur PT Indika Energy Tbk. Dalam seminar kali ini ia menyampaikan topik tentang "How entrepreneurship can contribute to Indonesia".

Advertisement

Pada tahun 2045 Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi, yang mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih banyak dibandingkan usia nonproduktif (65 tahun ke atas). Bonus demografi tersebut tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif dan tantangan yang harus diatasi.

Dampak negatif bonus demografi ialah berpotensi meningkatkan peluang pengangguran di Indonesia sebanyak 5% dan 7,9 juta pengangguran didominasi oleh SMA dan S1. Saat ini rasio kewirausahaan Indonesia masih 3,47% sedangkan di negara maju sudah sekitar 12% sampai 14%. Oleh karena itu, Arsjad mengajak anak muda untuk mulai berwirausaha dengan tujuan mewujudkan Indonesia yang produktif dan berdaya saing. 

"Dengan membuka usaha, pengusaha juga turut berkontribusi dalam membangun negara karena bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran," kata pebisnis tersebut.

Kewirausahaan tidak hanya terbatas pada penjualan dan membangun UMKM, tetapi juga ada creativepreneur (pengusaha kreatif). Industri kreatif bisa mencakup banyak bidang, contohnya desain, musik, dan film. Pada tahun 2022 industri kreatif telah berkontribusi sebesar 7,8% terhadap ekonomi di Indonesia. 

Industri kreatif merupakan industri antikrisis karena memiliki potensi pasar yang sangat besar dan luas. Pelaku industri kreatif 80% didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z. Industri kreatif juga memiliki potensi besar untuk bekerja sama dengan sektor industri lainnya.

Contohnya di era digital dan media sosial saat ini hampir seluruh industri membutuhkan seorang desainer grafis untuk mempromosikan produk di media sosial. Selain itu, industri kreatif juga termasuk dalam sektor ekonomi yang adaptif dan dipenuhi dengan inovasi. Hal ini dikarenakan industri kreatif selalu mengandalkan ide dan gagasan.

Meskipun industri kreatif memberikan dampak yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia, pelaku industri kreatif tetap harus melakukan benchmarking. Benchmarking adalah tolok ukur yang digunakan sebagai pembanding, dalam hal ini kinerja perusahaan. Benchmarking sangat penting dilakukan supaya pengusaha tahu kekurangannya dan bagian apa saja yang perlu ditingkatkan.

Dalam industri kreatif, Korea dan Jepang merupakan contoh nyata penerapan benchmarking. Industri musik korea memiliki nilai ekspor hingga meraup $679,6 juta. Sementara Jepang memiliki industri perfilman dan budaya pop sebagai pendukung ekonomi nasionalnya. 

Di Indonesia sendiri juga banyak local champion yang memiliki potensi menembus pasar internasional, salah satu contohnya Sukkha Citta. Brand ini merupakan brand fashion yang mengusung konsep keberlanjutan dan mendapat penghargaan Build Beauty 4.0.

Dalam seminar kali ini, Arsjad juga berbagi tips menjadi pengusaha kreatif. Berikut ini tips menjadi pengusaha kreatif yang diberikan oleh Arsjad:

  1. Temukan bakat dan minat;

  2. Tentukan fokus untuk membantu menemukan diferensiasi produk atau konten;

  3. Mempelajari keterampilan bisnis seperti pemasaran, akuntansi, time management, dan keterampilan bisnis yang lain;

  4. Terus belajar dan berkembang untuk meningkatkan keterampilan serta terbuka mengikuti tren terbaru karena industri kreatif selalu berubah seiring berkembangnya zaman. 

Sebagai penutup Arsjad berpesan, “Baik mahasiswa maupun pengusaha merupakan lifelong learner yang harus terus mengasah pengetahuan dengan belajar.” (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES