Peristiwa Daerah

Kecewa Molornya Pengerjaan TPST Kesiman, Pj Gubernur Bali Ancam Begini

Jumat, 03 November 2023 - 21:23 | 41.04k
Pj Gubernur Bali ungkapkan kekecewaannya saat meninjau TPST Kesiman Kertalangu, Jumat (3/11/1. (Foto: Prokopim Balifr TIMES Indonesia)
Pj Gubernur Bali ungkapkan kekecewaannya saat meninjau TPST Kesiman Kertalangu, Jumat (3/11/1. (Foto: Prokopim Balifr TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya merasa berang saat meninjau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Kesiman kertalangu, Jumat (3/11/2023).

Pasalnya, permasalahan Sampah di Kota Denpasar semakin runcing karena ketidak sesuaian volume sampah yang bisa di olah di TPST ini usai musibah kebakaran melanda TPA Suwung.

Advertisement

Ia memberikan deadline Bali CMPP selaku pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar untuk menyelesaikan komitmen menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Denpasar sebelum akhir tahun 2023.

“Sudah jalan satu tahun lebih tapi tidak selesai juga. Jadi tolong tunjukkan komitmen perjanjian awalnya. Kalau tidak ya pasti ada konsekuensi untuk itu,” tegas Mahendra Jaya.

Mahendra mengatakan, jika Ketiga TPST di Denpasar (TPST Kesiman Kertalangu, TPST Padang Sambian, TPST Tahura) dapat beroperasi secara penuh dengan total kapasitas 1.020 ton maka permasalahan sampah di Kota Denpasar seharusnya sudah teratasi dan tidak lagi ada pengiriman sampah ke TPA Suwung.

"Namun faktanya TPST Kesiman yang ditargetkan bisa mengolah 450 ton sampah per hari saat ini hanya di kisaran 80 ton," cetusnya.

Mahendra memperingati agar pihak pengelola tidak mangkir dari perjanjian semula.

"Jangan diberi janji terus, kasihan ini pemkot Denpasar pontang panting dan terus terang  Pemprov Bali juga merasa tidak nyaman dengan kondisi ini,” kata Pj Gubernur.

Mahendra menekankan bahwa dengan musibah terbakarnya TPA Suwung dan sejumlah TPA lain di Bali harus jadi pembelajaran bagaimana mengelola sampah dan tidak bergantung pada TPA sebagai lokasi penampungan terakhir.

“Jadi bagaimana kita bangun ekosistem pengelolaan sampah yang baik di Denpasar ini. Orang datang ke Bali ‘kan ingin lihat yang indah, yang bersih bukan malah sampah yang menumpuk,” katanya nampak kesal.

Senada, Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa menyatakan bahwa jika ketiga TPST di Denpasar bisa berjalan optimal sebenarnya masalah sampah di Denpasar sudah bisa teratasi.

Pihaknya pun sudah memberikan toleransi kepada pengelola untuk mendapatkan perpanjangan waktu guna mencapai komitmen yang telah disepakati.

"Hanya memang  proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu menimbulkan dampak bau yang dikeluhkan masyarakat dan kita dukung dengan pembuatan Instalasi Pengolahan Bau,” tandas Wawali.

Kadek Agus juga setuju dengan arahan Pj Gubernur untuk memastikan berjalannya komitmen pihak ketiga maksimal di akhir tahun 2023 agar ketiga TPST tersebut bisa berjalan maksimal. 

"Jika tidak kami sedang siapkan bagaimana konsekuensinya kepada pihak ketiga bersama tim Biro Hukum,” ancamnya.

Seperti diketahui, TPST Kertalangu dan dua TPST lain, yakni TPST Padang Sambian di Denpasar Barat dan TPST Tahura Ngurah Rai, Pedungan di Denpasar Selatan yang dibangun jelang gelaran KTT G20 diproyeksikan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Denpasar dan upaya menutup permanen TPA Suwung.

TPST ini berdasarkan perjanjiannya adalah untuk Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (daur ulang).

TPST Kertalangu diproyeksikan dapat mengolah sampah 450 ton/hari, ini sudah siap. TPST Tahura 450 ton/hari, dan TPST Padang Sambian 120 ton/hari. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES